Terapkan Protokol Kesehatan, Vaksinasi SDM Tenaga Kesehatan Tahap II Kembali Dilakukan di Sabuga ITB
Oleh Adi Permana
Editor Vera Citra Utami
BANDUNG, itb.ac.id--Pelaksanaan program vaksinasi bagi SDM Tenaga Kesehatan di Jawa Barat kembali dilaksanakan di Gedung Sasana Budaya Ganesha Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu dan Kamis, 17-18 Februari 2021. Vaksinasi tahap kedua ini dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kegiatan vaksinasi tersebut merupakan program kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dan Institut Teknologi Bandung. Adapun target dan cakupan vaksinasi tahap II ini akan ditargetkan untuk 917 sasaran di hari pertama dan 1.494 sasaran di hari kedua.
Alur vaksinasi yang dilakukan di Sabuga diawali dengan calon peserta datang di jam yang telah ditentukan, menunjukkan SMS berisi lokasi dan pos vaksinasi kepada petugas. Kemudian dilakukan verifikasi, skrining tekanan darah dan suhu, bagi yang lulus dilanjutkan pada proses registrasi dan anamnesis, kemudian vaksinasi, observasi, dan cetak kartu vaksin.
*Salah seorang tenaga kesehatan sedang menjalani pemeriksaan oleh petugas sebelum dilakukan vaksinasi. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)
Koordinator Pelaksana Vaksinasi dari ITB, Ir. Sri Harjati Suhardi, Ph.D., mengatakan, pelaksanaan kegiatan vaksinasi tetap mengacu kepada protokol kesehatan nasional, kebijakan gubernur dan wakil kota, dan protokol di ITB tersendiri mulai dari memakai masker, menjaga jarak, ditambah dengan pencegahan pemaparan.
"Apa yang menjadi tantangan di sini adalah jumlah orang yang banyak. Untuk kita tetap taat pada ketentuan kapasitas terpakai dalam satu ruangan yaitu 30 persen, itu kita selalu terapkan betul," ujar perempuan yang akrab disapa Reni itu kepada Humas ITB.
*Penerapan protokol kesehatan di lokasi vaksinasi di Sabuga ITB. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)
Dia mengatakan, upaya tersebut direalisasikan di titik manapun di Gedung Sabuga baik saat proses registrasi, pengecekan tekanan darah, observasi, dan vaksinasi. Kapasitas 30 persen keterpakaian ruangan tersebut dilakukan agar bisa tetap melakukan jaga jarak aman. Sebab bila tidak dibatasi, khawatir akan terjadi antrean panjang yang menimbulkan kerumunan.
*Petugas tengah menyemprotkan disinfektan di lokasi vaksinasi. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)
Selain itu, pihaknya juga menekankan pada durasi vaksinasi. Per orang harusnya tidak lebih dari 42 menit dimulai dari proses awal masuk sampai pemberian kartu vaksinasi. "Kita menurunkan intensitas orang yang sama berada dalam satu ruangan. Jadi secepat mungkin orang bisa masuk dan keluar, dan sesedikit mungkin orang berkeliaran. Intinya adalah menurunkan intensitas kontak," pungkasnya.