Terima Anugerah Diktisaintek 2024, Dosen ITB Harkunti Pertiwi Rahayu, Ph.D. Kembangkan SOP dan Alat Peringatan Dini Tsunami Inklusif untuk Penyandang Disabilitas dan SLB
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
Dosen Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung (SAPPK ITB), Ir. Harkunti Pertiwi Rahayu, Ph.D., menjadi salah seorang penerima Penghargaan Silver Winner Anugerah Prioritas Nasional Bidang Non Tematik Umum atas riset-risetnya yang berfokus pada pengembangan SOP dan alat peringatan tsunami yang inklusif bagi penyandang disabilitas.
"Penghargaan ini diberikan oleh Kemendikti Saintek atas beberapa riset yang saya lakukan, terutama yang terbaru, yaitu Pengembangan SOP Peringatan Dini dan Evakuasi Tsunami Inklusif untuk SLB serta Pengembangan Alat Peringatan Dini Inklusif bagi Penyandang Disabilitas,” ujarnya.
SOP dan alat yang dikembangkan telah diuji coba pada Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Padang. Alat tersebut menggunakan teknologi berbasis getaran (vibration-based) yang diintegrasikan dalam jam tangan pintar (smartwatch) dan telepon pintar (smartphone).
Menurutnya, penyandang disabilitas merupakan kelompok rentan terhadap bencana tsunami. Mereka menghadapi berbagai tantangan seperti aksesibilitas, mobilitas, dan komunikasi.
“Rantai peringatan dini tsunami sudah seharusnya sampai ke penyandang disabilitas, sebagaimana prinsip Sustainable Development Goals (SDGs), no one left behind,” ujarnya.
Institut Teknologi Bandung juga berkomitmen untuk memastikan keterlibatan langsung penyandang disabilitas dalam merumuskan SOP peringatan dini dan evakuasi tsunami yang inklusif. Proses ini melibatkan diskusi mendalam dengan berbagai pihak terkait untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik dan memastikan solusi yang dihasilkan dapat diterapkan secara efektif di lapangan.
Beliau berharap keluaran berupa SOP dan alat peringatan dini tsunami ini dapat dimanfaatkan oleh penyandang disabilitas, tidak hanya di Kota Padang, tetapi juga di berbagai kota lain di Indonesia yang rawan bencana, khususnya tsunami.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)