Tesla Manaf Effendi dan MGG ITB Berkolaborasi Rilis Album

Oleh Shinta Michiko Puteri

Editor Shinta Michiko Puteri

BANDUNG, itb.ac.id - Berawal dari penampilan musiknya di Opening "M-Fest" Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) ITB hingga "Kampoeng Jazz 2011", Tesla Manaf Effendi berkolaborasi dengan Unit Kesenian Bali Maha Gotra Ganesha (MGG) ITB akhirnya merilis sebuah album berjudul "It's All Yours!" yang merupakan sebuah album kolaborasi musik jazz modern dengan gamelan bali. Acara tersebut dilangsungkan di Amphiteater Arsitektur ITB pada Kamis (15/09/11).

Acara rilis album ini turut dihadiri oleh Dwi Cahya Yuniman, koordinator Klab Jazz. "Semoga album ini bisa memberi kontribusi warna yang indah pada khasanah musik jazz di Kota Bandung," ujar Niman dalam sambutannya. Setelah itu, sebuah band dari Klab Jazz bernama Half Whole dari Klab Jazz membawakan empat buah lagu yang dibawakan dengan ringan sebagai penampilan pembuka acara. Selain itu, terdapat juga penampilan khusus dari MGG ITB berupa tari Bali yang diiringi oleh gamelan Bali.

Tesla dan MGG ITB sendiri menyuguhkan enam buah track yang setiap tracknya mempunyai suasana musik yang memiliki ciri khas tersendiri. Album yang disuguhkan dalam bentuk CD ini ditujukan untuk semua kalangan penikmat seni yang tidak terbatas usia.

Album ini juga merupakan suatu bukti karya nyata mahasiswa yang mampu berkarya dalam bidang seni dan tak kalah dengan musisi profesional. Tesla (Gitaris) diperkuat oleh Dani (Drummer) dan Gega (Basis) serta oleh MGG ITB, yaitu Adrian Firdaus (Gangsa), Dewa Made Dwi Permana (Gangsa), William Tehputra (Kantil), Wisnu Pramadi (Kantil, Dharma Raharja (Gong, Kempluk, Jublag), dan Wira Hadiputrawan (Penari Jauk Keras).

Lagu yang terpisah menjadi enam bagian tersebut dibawakan oleh Tesla dan MGG ITB secara harmonis, selaras, dan rapi. "Lagu tersebut menceritakan mengenai alam Indonesia, yang sering bergejolak. Alam sering bertarung dan nanti akan membaik kembali," jelas Tesla sebelum membawakan musik bagian terakhir. Tesla dan MGG ITB tampil memukau, apalagi saat membawakan lagu bagian terakhir, bagian terakhir tersebut menceritakan bahwa kita harus saling bergandengan tangan untuk dapat membangun dan menjaga alam Indonesia. Penonton seakan-akan hanyut oleh musik yang dibawakannya.