Tiga Mahasiswa ITB Penerima Bidik Misi Juarai 6th SNOW EPW ITS

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Tiga mahasiswa ITB yang bergabung dalam sebuah tim karya tulis berhasil meraih juara III dalam ajang Smart Innovation of Writing, Engineering Physics Week (SNOW EPW) ITS 6th edition. Mereka adalah Alina Listiyani Prayogo (Teknik Lingkungan 2013),Catur Dwi Anindita (Fisika 2013), dan Ahmad Muliansyah (Teknik Material 2013). Ketiga mahasiswa tersebut juga tergabung dalam Forum Bidik Misi ITB, yaitu perkumpulan mahasiswa yang menerima beasiswa Bidik Misi. Prestasi ini menunjukkan semangat kolaborasi antar keilmuan untuk membuat sebuah karya yang implementif. Karya tulis tersebut berjudul "Teu Heureuy (Teknologi Hunian Renewable Energy): Konsep Hunian dengan Management Energy, Kenyamanan Ruang, dan Pengolahan Limbah".

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh tim agar lolos sampai babak final. Pertama, tim mengajukan abstrak. Panitia kemudian menyeleksi abstrak-abstrak yang dikumpulkan. Tim terpilih kemudian melanjutkan karya mereka. Kedua, seleksi karya dilakukan hingga terpilih 10 tim yang maju ke babak final, termasuk tim ITB. Para finalis diundang ke ITS pada Sabtu-Minggu (07-08/02/15) untuk mempresentasikan karya dan maket. Tim mengakui maket yang disiapkan terbilang sederhana karena tidak bekerja sama dengan mahasiswa arsitektur bila dibandingkan dengan tim lainnya."

"Saya sendiri terinspirasi dari materi saat ospek jurusan. Saya mendapatkan materi tentang sistem pengolahan air hujan (SPAH). Selain itu, di kelas Pengantar Teknik Lingkungan, saya juga pernah membahas tentang Johkasou. Sedangkan teman-teman yang lain, mereka terinspirasi dari buku," ujar Alina.

Menurut Alina, semangat berkolaborasi dalam berkarya itu sangat penting, apalagi di ITB ada berbagai keilmuan dan keprofesian yang bisa saling mendukung satu sama lain. Kolaborasi tersebut memberikan kesempatan kepada kita untuk saling melengkapi dan saling belajar. Dari segi kemampuan SDM, ITB tidak diragukan lagi dalam menghasilkan sebuah karya.  Yang terpenting adalah semangat dan kemauan untuk meluangkan waktu untuk menghasilkan karya-karya di sela-sela waktu kuliah dan kegiatan kemahasiswaan.

"Jadi aktivis itu bagus, saya sendiri menikmati, tapi beri waktu walaupun sedikit untuk berkarya," pesan Alina.

 

Foto: Dokumentasi pribadi