Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di 2nd ASEAN Logics 2010 Kuala Lumpur
Oleh alitdewanto
Editor alitdewanto


Forum ini dihadiri diikuti oleh 44 delegasi dari 10 negara ASEAN dan bertujuan memantapkan langkah menuju ASEAN Community 2015. Ada empat tema yang diambil pada forum ini dan dikemas dalam bentuk riset dan site visit selama 5 hari pada tanggal 19-24 April 2010 yakni tema Preservation : Traditional Arts on the Brink of Extinction (Terengganu dan Kelantan); Sustainable Eco Tourism (Kinabatangan, Sabah); Social Development of Ethnic Minorities (Kundasang, Sabah); dan Biotechnology and Agricultural (Pahang, Negeri Sembilan).
Metode riset dan site visit yang dipakai adalah in depth interview dan focus group discussion dengan bantuan berbagai lembaga seperti FELDA, KOPEL, State Government, dsb. Hasil riset dari keempat tema tersebut kemudian dirumuskan menjadi Deklarasi Pemuda ASEAN dan menjadi referensi Action Plan bagi pemuda-pemuda ASEAN. Deklarasi tersebut dibacakan pada tanggal 29 April 2010 dan disepakati oleh semua delegasi.
Setelah riset dan site visit, sebagian besar aktivitas forum dilaksanakan di International Islamic University Malaysia dan didominasi oleh kegiatan diskusi, seminar, panel, dan short diplomatic course. Di sela-sela forum, pada tanggal 27 April 2010 delegasi melaksanakan kunjungan ke Ipoh, Perak untuk mengunjungi State Assembly, Pusat Kerajinan Tembikar, dan Makan Malam bersama Chief Minister of State.
Di ASEAN Logics 2010 ini juga diselenggarakan kompetisi bertajuk ASEAN Quest Competition 2010 yang diikuti oleh 10 negara ASEAN. Pada kompetisi tersebut, delegasi Indonesia berhasil menyabet gelar Runner Up, dikalahkan oleh Brunei Darusalam yang menjadi Juara Pertama. Sementara juara ketiga diraih tuan rumah Malaysia.
Pada akhir acara ASEAN Logics 2010 dilaksanakan biding untuk menentukan tuan rumah 3rd ASEAN Logics 2011. Biding diperebutkan oleh semua negara ASEAN kecuali Indonesia dan Malaysia yang sudah pernah menjadi tuan rumah. Hasil biding disaksikan oleh mantan menteri luar negeri Malaysia dan dimenangkan oleh Vietnam.
Oleh: Sri Konsep Harum Wicaksono (dengan pengeditan).
Metode riset dan site visit yang dipakai adalah in depth interview dan focus group discussion dengan bantuan berbagai lembaga seperti FELDA, KOPEL, State Government, dsb. Hasil riset dari keempat tema tersebut kemudian dirumuskan menjadi Deklarasi Pemuda ASEAN dan menjadi referensi Action Plan bagi pemuda-pemuda ASEAN. Deklarasi tersebut dibacakan pada tanggal 29 April 2010 dan disepakati oleh semua delegasi.
Setelah riset dan site visit, sebagian besar aktivitas forum dilaksanakan di International Islamic University Malaysia dan didominasi oleh kegiatan diskusi, seminar, panel, dan short diplomatic course. Di sela-sela forum, pada tanggal 27 April 2010 delegasi melaksanakan kunjungan ke Ipoh, Perak untuk mengunjungi State Assembly, Pusat Kerajinan Tembikar, dan Makan Malam bersama Chief Minister of State.
Di ASEAN Logics 2010 ini juga diselenggarakan kompetisi bertajuk ASEAN Quest Competition 2010 yang diikuti oleh 10 negara ASEAN. Pada kompetisi tersebut, delegasi Indonesia berhasil menyabet gelar Runner Up, dikalahkan oleh Brunei Darusalam yang menjadi Juara Pertama. Sementara juara ketiga diraih tuan rumah Malaysia.
Pada akhir acara ASEAN Logics 2010 dilaksanakan biding untuk menentukan tuan rumah 3rd ASEAN Logics 2011. Biding diperebutkan oleh semua negara ASEAN kecuali Indonesia dan Malaysia yang sudah pernah menjadi tuan rumah. Hasil biding disaksikan oleh mantan menteri luar negeri Malaysia dan dimenangkan oleh Vietnam.
Oleh: Sri Konsep Harum Wicaksono (dengan pengeditan).