Tim Debat ITB Juarai United Asian Debating Championship
Oleh Diviezetha Astrella Thamrin
Editor Diviezetha Astrella Thamrin
BANDUNG, itb.ac.id - Tim debat ITB yang diwakili oleh perwakilan dari Student English Forum (SEF) ITB kembali mengharumkan nama ITB dengan menjuarai kompetisi debat United Asian Debating Championship (UADC) 2013 di Manila, Filipina. Pada kompetisi debat yang dilaksanakan pada Rabu-Kamis (22-30/05/13) ini, tim debat SEF mengungguli tim-tim debat lain dari universitas-universitas asal Filipina, Malaysia, Beijing, Bangladesh, Singapura, Cina, Jepang, dan Thailand.
UADC merupakan turnamen debat tahunan yang diperuntukkan bagi universitas-universitas di Asia. Turnamen ini merupakan turnamen debat parlementer antar universitas terbesar di Asia dengan lebih dari 600 partisipan. UADC merupakan turnamen gabungan dari Asian Universities Debating Chapionship (AUDC) dan All-Asian Intervarsity Debating Championships (AIDC). Tahun ini, UADC 2013 diselenggarakan oleh University Philippine Diliman dan bekerja sama pula dengan Ateneo de Manila University.
Tim debat ITB yang diwakili oleh Vicario Reinaldo (Teknik Industri 2010), Alris Alfharisi (Teknik Perminyakan 2011), dan Muhammad Arifian Adin (Fakultas Teknologi Industri 2012) berperan sebagai fraksi oposisi. Pada turnamen ini, tim berdebat dengan tema "This House Would Abolish Welfare Services for the Poor and Give Them the Equivalent in Cash Instead" dalam kategori English as Foreign Language (EFL). Sebagai fraksi oposisi, tim debat SEF ITB menolak dihapuskannya layanan kesejahteraan bagi masyarakat miskin dan menggantikannya dengan pemberian uang tunai.
Sebagai fraksi oposisi, tim debat SEF menyabet kemenangan dengan membuktikan besarnya kemungkinan terjadinya penyalahgunaan pemakaian apabila yang diberikan adalah uang tunai. Tim debat SEF memenangi 4 ronde dari 8 ronde penyisihan, mengungguli tim debat dari Universitas Indonesia, Ateneo de Davao University, Chulangkom, dan tim debat dari Cina. Selain itu, tim debat SEF juga menunjukkan seberapa pentingnya pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat, sehingga layanan kesejahteraan bagi masyarakat tidak seharusnya dihapuskan.
"Saya senang dan bangga berhasil memenangi turnamen ini. Dengan kemenangan ini, saya berharap SEF dapat semakin berprestasi baik dalam kancah nasional maupun internasional," tutur Vicario.