Tim Gebrak Indonesia ITB Ukir Prestasi di Innovillage, Berikan Solusi Air Minum Bersih

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

Dok. Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (LPiK ITB)

BANDUNG, itb.ac.id - Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung, yang tergabung dalam Tim Gebrak Indonesia berhasil meraih prestasi pada puncak acara program Innovillage 2023, yang diselenggarakan Telkom University pada Sabtu (9/3/2024).

Tim Gebrak Indonesia yang terdiri dari Agventy Nuranis Edytya (Teknik Lingkungan), Fadhillah Hasna (Teknik Kelautan) dan Clara Alrosa Fernanda Sinaga (Sistem dan Teknologi Informasi), berhasil menjadi runner up untuk kategori tepat guna. Mereka pun mendapatkan hadiah sebesar Rp 30 juta untuk tahap inkubasi selanjutnya.

Program Innovillage yang mengambil tema “Empowering Young Sociopreneur for National Development” dengan tagline #DigitalUntukSemua ini telah berlangsung sejak bulan Oktober 2023 hingga Bulan Maret 2024.

Ajang ini sekaligus sebagai wujud nyata kegiatan pengabdian masyarakat melalui inovasi mahasiswa dan implementasi program Kampus Merdeka. Harapannya dengan program ini dapat melahirkan inovasi digital yang aplikatif berorientasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), dengan memiliki dampak pada kemanfaatan sosial dan peningkatan ekonomi masyarakat yang terukur.

Tim Gebrak Indonesia yang dibimbing oleh Dr. Rofiq Iqbal dari Prodi Teknik Lingkungan ini mengusung program berjudul ”Sistem Penyediaan Air Minum dengan Teknologi Membran Ultrafiltrasi untuk Optimalisasi penggunaan air di Kampung Sukamulya, Desa Cupunagara".

Adapun program ini juga sekaligus menjadi kegiatan implementasi dari Teknologi Pengolahan Air Minum yang merupakan produk inovasi dari Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D.

Tim Gebrak Indonesia sendiri merupakan satu dari 795 tim dan berasal dari 146 Perguruan Tinggi di Indonesia yang berlomba di ajang Innovillage.

Total jumlah pendaftar program ini sebanyak 2.385 mahasiswa dan 446 dosen pendamping, yang kemudian dilakukan seleksi usulan proposal dan terpilih 163 social project yang berhak mendapatkan pendanaan implementasi dengan total Rp 2,4 miliar.

Tahap akhir yaitu presentasi final (online pitching) dilaksanakan untuk menentukan tim-tim social project yang akan mendapatkan penghargaan atau apresiasi berdasarkan kategori yang telah ditentukan.