Tim Mahasiswa Sistem dan Teknologi Informasi ITB Juara 3 Business-IT Case Competition Compfest UI 2024
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Tiga mahasiswa Sistem dan Teknologi Informasi angkatan 2021 meraih juara tiga Business-IT Case Competition Compfest UI 2024, yang diadakan di Universitas Indonesia, Minggu (6/10/2024). Mereka adalah Michael Sihotang, Gracia Theophilia, dan Erensi Ratu Chelsia yang tergabung dalam Tim EPIC.
Pada Compfest UI 2024 ini, terdapat enam cabang lomba yang terdiri atas Competitive Programming Contest, Capture The Flag, Business-IT Case, Indie Game Ignite, AI Innovation Challenge, dan Data Analytic Dash. Tim EPIC mengikuti cabang Business-IT Case, yang menantang peserta merancang solusi inovatif untuk masalah bisnis menggunakan teknologi informasi.
Motivasi utama Tim EPIC pada lomba ini yaitu keselarasan tema lomba dengan bidang keilmuan mereka. Adapun ketertarikan tim yang besar pada bisnis dan IT menjadi latar belakang terpilihnya cabang lomba Business-IT Case.
“Kami sangat tertarik dengan solusi yang berbasis Artificial Intelligence dan Machine Learning, melalui karya ini, kami memadukan aspek bisnis dengan teknologi,” ujar Michael.
Lomba ini merupakan lomba untuk menyelesaikan permasalahan bisnis menggunakan teknologi AI/ML dan permasalahannya berasal dari apa yang dialami oleh perusahaan XL Axiata.
Tim EPIC mengangkat solusi yang terdiri atas tiga hal, yaitu penentuan rute terdekat menggunakan kecerdasan buatan, penggunaan OCR dan Computer Vision dalam pengambilan data, serta pengembangan Gracia GPT menggunakan LLM dan data internal perusahaan.
“Kami merancang solusi untuk perusahaan XL Axiata yang dimulai dari analisis perusahaan, permasalahan, solusi, dan implementasi. Kami menyelesaikan permasalahan ini dalam 8 jam,” ujar Gracia.
Salah satu langkah awal yang mereka lakukan adalah mempersiapkan template pitchdeck terlebih dahulu untuk mengefisiensikan waktu saat penyusunan solusi selama perlombaan. Selain itu, mereka memperdalam pemahaman mengenai solusi berbasis AI/ML karena teknologi tersebut menjadi fokus utama dalam case yang diberikan.
“Pengerjaan lomba diberi waktu selasa 8 jam, makalu. Ketika kasus sudah diberikan, kami mengalokasikan 1-2 jam pertama untuk menentukan permasalahan dan solusinya. Lalu untuk sisanya kita akan mengerjakan bagian kita masing-masing dan tiap 30-40 menit kita saling cek,” kata Erensi.
Menurut Tim EPIC, kekompakan dalam tim adalah kunci kemenangan. Masing-masing anggota bertanggung jawab atas bagiannya. Selain itu, kepandaian dalam menganalisis masalah juga sangat menentukan kemenangan tim.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)