Tim Teknik Geofisika ITB Survei Substructure Beneath Lamongan Monogenetic Volcanic Field Inferred di Lumajang

Oleh Rayhan Adri Fulvian - Mahasiswa Teknik Geofisika, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Tim Peneliti dari Teknik Geofisika ITB gelar survei lapangan pengambilan data Riset ITB Tahun 2024 di Kabupaten Lumajang, Rabu (26/6/2024). (Dok. Teknik Geofisika ITB)

LUMAJANG, itb.ac.id - Tim peneliti dari Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar survei lapangan pengambilan data Riset ITB Tahun 2024 berjudul “Substructure Beneath Lamongan Monogenetic Volcanic Field Inferred” di Kabupaten Lumajang, Rabu (26/6/2024).

Survei lapangan ini dipandu oleh Prof. Dr. Satria Bijaksana yang dibantu delapan anggota tim, yaitu Putu Billy Suryanata, S.T., M.T., Ulvienin Harlianti, Khalil Ibrahim, Yohansli Noya, Fathia Matondang, Farid Muafa, Quintus Arius P. Silalahi, dan Thomas.

Penelitian dilakukan pada 26 Juni 2024 hingga 7 Juli 2024 yang mencakup pengambilan data gravitasi. Wilayah Kabupaten Lumajang dipilih menjadi lokasi penelitian karena merupakan salah satu monogenetic volcanic field di Indonesia. Selain pengukuran gravitasi, tim melakukan pengukuran geomagnetik di sekitar wilayah anak kaki Gunung Semeru serta pengambilan data geomagnetik di sekitar Maar Lakes dan Cinder Cone kawasan kompleks vulkanik monomagnetik Lamongan.

Maar lakes adalah kawah dangkal yang terbentuk dari letusan gunung berapi yang melibatkan interaksi antara magma dan air, kerap berisi air dan dapat berubah menjadi danau. Cinder cone adalah gunung berapi kecil yang terbentuk dari material vulkanik yang terproyeksi ke udara selama letusan, membentuk kerucut tumpukan longgar di sekitar kawah gunung berapi.

Terkait tata cara pengukuran dalam pengambilan data, dimulai dari pembuatan design survey, dilanjutkan dengan menentukan base dan membagi kelompok untuk rover. Waktu dipilih dari pagi hari hingga matahari terbenam. Data yang diambil berguna untuk tim peneliti dalam melakukan pengolahan data.

“Kendalanya mungkin dari akses ke daerah penelitian masih banyak yang rusak. Kendaraan cukup sulit untuk melewatinya. Dalam pengukurannya sendiri terkendala dengan cuaca. Kalau terjadi hujan kami perlu meneduh di base dan menyebabkan pengukuran tertunda sementara,” ujar Quintus.

Dengan berakhirnya kegiatan survei ini, tim peneliti berharap data yang diperoleh dapat memberikan wawasan baru mengenai struktur bawah permukaan di kawasan Lamongan serta mendukung upaya penelitian dan mitigasi bencana di masa mendatang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang geofisika, khususnya dalam studi tentang medan vulkanik monogenetik.

Reporter: Rayhan Adri Fulvian (Teknik Geofisika, 2021)


scan for download