Tingkatkan Kemampuan Menulis Jurnal, SITH ITB Selenggarakan Klinik Menulis untuk Publikasi Internasional
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Sebagai upaya meningkatkan kemampun menulis jurnal, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan webinar dan klinik menulis “Strategi Penulisan Ilmiah untuk Publikasi Internasional”, Senin hingga Selasa (1-2/8/2022) lalu.
Kegiatan yang diinisasi oleh Jurnal 3Bio SITH ITB ini dibuka oleh Dr. Endah Sulistyawati, S.Si., Ph.D., selaku Dekan SITH ITB. “Publikasi saat ini bukan hanya semata promosi, tetapi menjadi tanda tuntas suatu penelitian dan sebagai mata uang tunggal untuk dikatakan sebagai seorang ahli. Semoga acara ini bisa menggugah semangat untuk mengunggah publikasi bukan hanya sebagai syarat sidang,” ujar Dr. Endah.
Narasumber dalam acara strategi penulisan ini adalah Antonius Indarto, S.T., M.Eng., Ph.D., selaku dosen di Kelompok Keilmuan Teknologi Reaksi Kimia dan Katalis, Fakultas Teknologi Industri. Antonius menyatakan, webinar ini digunakan sebagai wadah saling berdiskusi hingga mencapai tujuan bersama, yaitu manuskrip diterima oleh jurnal internasional.
“Semua harus mengetahui alasan menulis. Pertama adalah agar penulisan data menjadi sistematis dan kembali terstruktur hingga terlihat logis. Sehingga nanti tidak akan pusing saat data tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kedua adalah agar ilmu pengetahuan tidak hilang. Ketiga agar tidak terjadi pengulangan penelitian. Keempat adalah bukti tertulis. Terakhir adalah agar kemampuan menulis tidak menurun. Hal ini karena bahasa yang digunakan untuk menulis termasuk seni,” jelas Antonius.
Pada saat ini, paradigma jurnal sudah berubah sebanyak tiga kali. Pertama pada tahun 1984 hingga 2007 berfokus pada jumlah paper yang dihasilkan atau luaran. Kedua pada tahun 2008 hingga 2013 yang berfokus pada indeks jurnal. Ketiga pada tahun 2014 hingga saat ini berfokus pada jumlah sitasi dan H-indeks yang merupakan indeks sitasi. Di masa depan paradigma tersebut akan berubah juga, tapi saat ini berfokus pada kebermanfaatan dari jurnal hingga disitasi oleh banyak orang.
Trik sukses yang diberikan oleh Antonius ada empat, yakni:
1. Pertama adalah mengetahui posisi diri sendiri dengan tahu kekurangan dan kelebihan, serta membuat review journal sebelum memulai penelitian.
2. Kedua adalah menggunakan bahasa Inggris dengan tidak menggunakan kalimat yang kompleks.
3. Ketiga adalah melihat cakupan dari jurnal agar dapat dimanfaatkan apabila data hasil penelitian spesifik.
4. Terakhir dan yang paling penting adalah mengikuti aturan dari penulisan jurnal yang dipilih.
“Abstrak juga harus menjadi fokus karena pembaca akan pertama kali melihat jurnal melalui abstrak,” ujarnya.
Namun, informasi dan trik tidak dapat berhasil apabila tidak mau memulai. Maka hal yang paling utama adalah berani menulis, semangat menulis, dan keinginan menulis. Setelah itu, baru dapat berfokus pada strategi menulis, bahasa, merangkai analisis, penyajian, dan novelty.
Reporter: Alvina Putri Nabilah (Biologi, 2019)