Wadahi Mahasiswa, Dosen, dan Komunitas Berkarya, ITB Bersama USAID HEPI Luncurkan Maker Innovation Space
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) melalui proyek Higher Education Partnership Initiative (HEPI) menggelar peluncuran dan peresmian ITB Maker Innovation Space (Fasilitas Kreasi, Inovasi dan Purwarupa) yang bertempat di Gedung Laboratorium Teknik Produksi, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB pada Kamis (25/4/2024).
Ruang yang dilengkapi dengan peralatan dan sumber daya tercanggih ini, didedikasikan untuk memberdayakan mahasiswa, dosen, dan komunitas dalam mengeksplorasi, merancang, dan mewujudkan ide-ide. Di sini dilengkapi pula dengan fasilitas membuat prototipe untuk menguji ide-ide baru dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dalam mendukung kolaborasi dalam belajar dan bekerjasama dalam tim.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, menekankan pentingnya pendidikan yang mengedepankan kreativitas dan inovasi.
“Itulah alasan mengapa kita berada di sini hari ini. Dengan memahami tantangan yang akan dihadapi mahasiswa di masa depan, kita harus memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk memecahkan masalah di sekitar kita. Untuk secara kreatif merancang sesuatu yang unik dan membuatnya dengan cepat," ujarnya.
"Kami tidak ingin mendidik mahasiswa untuk menjadi teknisi yang pintar yang hanya melakukan apa yang diperintahkan. Itu adalah masa lalu. Kami menginginkan pendidikan yang membuat mereka memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Mampu berkreasi, memecahkan masalah, berkolaborasi, dengan empati dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” lanjutnya.
Selain itu, Prof. Tata pun mengucapkan terima kasih atas kolaborasi dan berharap ITB dapat melahirkan banyak inovator masa depan untuk menjawab permasalahan dunia.
“Maker Innovation Space ini adalah mimpi kami yang menjadi kenyataan. Kami telah bermimpi untuk menyediakan fasilitas pembuatan prototipe cepat yang kreatif bagi para mahasiswa selama beberapa waktu dan ketika kami mengetahui bahwa Arizona State University, dengan program USAID HEPI melakukan hal tersebut, kami sangat senang dan tentu saja sangat bersemangat untuk ikut serta dalam program ini," ucapnya.
"Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya, dan kami berharap tidak hanya bantuan peralatan dan fasilitas yang kami dapatkan, tetapi juga yang lebih penting adalah bantuan bagaimana menjalankan dan mengelola Maker Innovation Space ini dengan baik dan aman sehingga dapat melahirkan banyak inovator masa depan," tuturnya.
Beliau juga berharap kolaborasi ini juga semakin mengeratkan hubungan antara institusi pendidikan di Indonesia dengan di Amerika Serikat, guna mengembangkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Sebagai informasi, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International Development/USAID) dalam kemitraannya dengan Arizona State University (ASU) melalui proyek Higher Education Partnership Initiative (HEPI), terus berkomitmen untuk menumbuhkan ekosistem inovasi yang dinamis di Indonesia.
Tahun ini, Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat telah memperingati 75 tahun hubungan bilateral. Selama ini, kedua negara telah memberikan dukungan dan komitmen dalam kolaborasi satu sama lain. Sejalan dengan itu, Maker Innovation Space (MIS) ini menjadi salah satu komitmen Amerika Serikat terhadap kemitraan, terutama yang berhubungan dengan pendidikan.
Associate Vice Provost, Arizona State University, USAID – HEPI, Jeffrey Goss, menyatakan bahwa MIS merupakan kolaborasi yang baik antara USAID, Kemendikbudristek Indonesia, Arizona State University (ASU), dan ITB.
"Tempat ini menjadi pusat menumbuhkan kreativitas, (serta) kembangkan keterampilan dan inovasi. Kita bisa eksplorasi kreativitas dan kolaborasi yang tak terbatas. Tujuan kami adalah untuk menumbuhkan generasi problem solver, individu yang tidak hanya punya keterampilan teknis tetapi juga untuk melakukan perubahan positif,” katanya.
Fasilitas Maker Innovation Space ini dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti printer 3D, pemotong laser, perangkat prototipe elektronik, dan peralatan pengerjaan kayu. Ini memungkinkan mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk berkolaborasi lintas disiplin ilmu dalam mengembangkan ide-ide baru dan menciptakan solusi untuk tantangan dunia nyata.
Acara peresmian ini juga dihadiri oleh perwakilan industri serta mitra lainnya yang tergabung dalam jaringan HEPI. Hal ini menunjukkan dukungan luas dari berbagai pihak terhadap pengembangan inovasi dan kreativitas di Indonesia. Selain di ITB, proyek Maker Innovation Space juga diluncurkan di Universitas Hasanuddin dan Universitas Bina Nusantara, menunjukkan komitmen bersama untuk menghasilkan generasi inovatif yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Dengan peluncuran Maker Innovation Space di ITB, ITB berharap dapat melahirkan banyak generasi inovator yang mampu memberikan dampak positif dan menjawab berbagai permasalahan dunia saat ini dan saat mendatang.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)