Bandung, itb.ac.id-Tim Avian Influenza Research Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB mengadakan “Workshop Avian Influenza” pada hari Rabu-Jum’at (6-8/06) lalu. Acara yang mengundang berbagai elemen akademisi kampus ini awalnya diselenggarakan di Ruang Seminar 9311 ITB. Sayangnya, pada hari kedua acara terpaksa dipindahkan ke ruang seminar STEI karena ITB menggelar pendaftaran mahasiswa baru melalui Kemitraan ITB. Workshop ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi akademisi ITB dan memberikan masukan bagi tim penyelenggara.
Workshop ini mengupas tuntas permasalahan flu burung dari segi kesehatan, perdagangan unggas, infrastruktur, pemodelan dan lalu lintas unggas. Berbagai materi menyangkut sistem monitoring, sistem informasi dan kebijakan pemerintah juga didiskusikan dalam workshop ini. Para pembicara yang hadir pun datang dari berbagai instansi yang berkaitan erat dengan perunggasan, industri dan pemerintah seperti Dinas Peternakan Jawa Barat, Kasubdin Kesehatan Lingkungan Dinkesprop Jawa Barat, Dinas Kesehatan, FBPI, Kadiv Telkom RISTI dan sebagainya.
Permasalahan flu burung tidak hanya dilihat sebagai masalah kesehatan manusia saja, tapi juga menyangkut kepentingan ekonomi. Sayngnya sampai saat ini pemerintah belum mengeluarkan regulasi yang jela, terutama mengenai keamanan perdagangan unggas dan lalu lintasnya. Sistem monitoring dan surveillance flu burung telah diterapkan oleh Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit di berbagai daerah, tapi belum tersosialisasi dengan baik pada masyarakat. Yang menarik, tim Avian Influenza STEI berencana membuat sistem informasi flu burung yang melibatkan aplikasi BREW dari Qualcomm untuk mempermudah pendeteksian dan penanggulangan flu burung di lapangan.
Secara keseluruhan, acara ini banyak memberikan gambaran mengenai masalah perunggasan dan flu burung secara menyeluruh. Sayangnya, para peserta akademisi yang hadir sangat sedikit. Mungkin ini disebabkan waktu penyelenggaraan bertepatan dengan masa liburan mahasiswa.