Tiga Profesor Hong Kong University Kunjungi ITB dan Berikan Kuliah Umum
Oleh Mega Liani Putri
Editor Mega Liani Putri
Prof. Herbert Fang menyampaikan kuliah pertama berjudul "Environmental Anaerobic Technology for Pollution Control and Bio-energy Recovery". Prof. Fang membahas tentang proses pengolahan limbah cair, yaitu secara fisika, kimia, dan biologi. Fokus dari kuliah yang disampaikan adalah proses pengolahan secara biologi yang memanfaatkan bakeri untuk mendegradasi polutan. Pertama, ada proses aerobik. Proses aerobik adalah proses dimana pengulahan air limbah membutuhkan oksigen untuk metabolism mikroorganisme. Kedua, ada pula proses anaerobik yang sama sekali tidak membutuhkan oksigen. Proses ini pada dasarnya adalah proses fermentasi. Proses anaerobik, menurut Prof. Herbert Fang memberikan banyak keuntungan dibandingkan proses pengolahan limbah lainnya. Salah satunya adalah karena proses ini dapat meminimalisir sludge atau lumpur sisa. 90% dari limbah industri dapat diolah dengan efektif menggunakan proses ini.
Hong Kong University memang sedang giat mengadakan penelitian tentang proses anaerobik untuk mengolah limbah. Kini, Prof. Fang sedang meneliti mikroorganisme yang paling efektif untuk digunakan dalam proses ini. Metode penelitian yang mereka jalankan adalah High-Throughput Screening. DNA adalah objek penelitian ini guna menganalisis mikroorganisme yang paling sesuai dengan kebutuhan pengolahan limbah tertentu. Teknologi pengolahan secara anaerobik pun telah berkembang pesat. Kini telah ada UASB reactor, EGSB and FB reactors, dan internal circulation reactor.
Kuliah kedua disampaikan oleh Prof. Yuguo Li menyampaikan kuliah dengan judul "Building Environmental and Influenza". Ilmu yang digeluti oleh Prof. Li adalah pembangunan infrastruktur dan kaitannya dengan kesehatan manusia. Penyakit spesifik yang dibahas oleh Prof. Li adalah influenza. Sebagaimana yang diketahui oeh publik bahwa influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan telah menjadi epidemik dari masa ke masa. Teknologi masa kini pun terus dikembangkan untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan ini.