Workshop Batik: Mempopulerkan Budaya Asli Indonesia Dengan Batik Kreasi Sendiri
Oleh Christanto
Editor Christanto
BANDUNG, itb.ac.id - Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan Jawa (PSTK) ITB mengadakan Workshop Batik yang berlangsung di Lapangan Basket Campus Center ITB pada Sabtu (03/04/10). Workshop ini merupakan salah satu rangkaian acara Tanggap Warsa 39 PSTK ITB yang mencoba memfasilitasi kalangan mahasiswa dan masyarakat untuk belajar menciptakan sebuah produk budaya asli Indonesia, yaitu batik.
Setiap peserta workshop disediakan kain yang telah diberikan motif pinggiran beserta model motif yang ingin digambarkan ke kain. Para peserta diberikan kebebasan untuk menggambarkan motif apapun sesuai kreativitas dan inovasi mereka. Bunga-bungaan, bambu, ataupun tulisan nama sendiri nampaknya menjadi motif yang mayoritas digambar peserta pada workshop ini.
Selepas menggambar motif, para peserta kemudian mengikuti proses berikutnya yang dikenal rumit, yaitu pelilinan/ pencantingan. Pelilinan merupakan proses menempelkan lilin/malam pada kain sesuai motif yang telah kita gambarkan ke kain. Lilin panas yang ditempelkan ke kain nantinya akan menjadi motif kain batik yang telah jadi.
Jika proses pelilinan yang membutuhkan banyak ketelitian itu telah selesai, proses berikutnya adalah pewarnaan kain. Kain yang telah dicanting dicelupkan ke bahan kimia untuk memberikan warna dasar kain, seperti biru, ungu, merah, dan lainnya. Setelah diwarnai, kain yang telah diwarnai tadi kemudian dimasukkan pada drum yang berisi air mendidih. Tujuannya adalah untuk melunturkan lilin yang telah dicanting, sehingga motif yang digambarkan tadi akan jelas terlihat.
Kain yang telah diwarnai dan dilunturkan lilinnya, kemudian dibersihkan dan dijemur. Kain yang telah kering inilah yang menjadi kain batik kreasi sendiri. Workshop ini memberikan sebuah kenang-kenangan bagi pesertanya, yaitu peserta diperbolehkan untuk membawa pulang kain batiknya sendiri.
Pengalaman Baru
Walaupun dengan segala kerumitan dalam menghasilkan sebuah kain batik, hampir semua peserta di workshop ini mengaku cukup senang dengan diadakannya workshop ini. Apalagi, banyak peserta yang pertama kalinya mengikuti proses menciptakan kain batik seperti ini. "Ini pertama kalinya saya membuat batik, dan prosesnya menarik dan seru," ungkap Gabriela Christy, salah satu peserta workshop.
Ketika ditanya mengenai bagian yang cukup susah dikerjakan, Gabriela berkomentar singkat. "Pencantingan, susah dan harus teliti," ungkapnya. Meskipun begitu, Gabriela merasa puas karena mendapatkan sebuah pengalaman baru belajar menciptakan sebuah produk budaya asli Indonesia.
Budaya Asli Indonesia
Batik adalah hasil karya seni berupa tulisan atau gambar yang cara pembuatannnya menggunakan media lilin sebagai perintang warnanya. Saat ini, batik telah diakui sebagai salah satu budaya asli Indonesia. Budaya ini bukan hanya budaya Jawa, tetapi merupakan budaya seluruh daerah Indonesia.
Budaya ini sepatutnya diteruskan ke berbagai kalangan masyarakat Indonesia, dari generasi ke generasi. Salah satu caranya adalah mengadakan pelatihan-pelatihan seperti workshop ini. Diadakannya workshop pembuatan batik seperti ini merupakan salah satu cara untuk menanamkan budaya asli Indonesia ini ke kalangan mahasiswa khususnya.
Selepas menggambar motif, para peserta kemudian mengikuti proses berikutnya yang dikenal rumit, yaitu pelilinan/ pencantingan. Pelilinan merupakan proses menempelkan lilin/malam pada kain sesuai motif yang telah kita gambarkan ke kain. Lilin panas yang ditempelkan ke kain nantinya akan menjadi motif kain batik yang telah jadi.
Jika proses pelilinan yang membutuhkan banyak ketelitian itu telah selesai, proses berikutnya adalah pewarnaan kain. Kain yang telah dicanting dicelupkan ke bahan kimia untuk memberikan warna dasar kain, seperti biru, ungu, merah, dan lainnya. Setelah diwarnai, kain yang telah diwarnai tadi kemudian dimasukkan pada drum yang berisi air mendidih. Tujuannya adalah untuk melunturkan lilin yang telah dicanting, sehingga motif yang digambarkan tadi akan jelas terlihat.
Kain yang telah diwarnai dan dilunturkan lilinnya, kemudian dibersihkan dan dijemur. Kain yang telah kering inilah yang menjadi kain batik kreasi sendiri. Workshop ini memberikan sebuah kenang-kenangan bagi pesertanya, yaitu peserta diperbolehkan untuk membawa pulang kain batiknya sendiri.
Pengalaman Baru
Walaupun dengan segala kerumitan dalam menghasilkan sebuah kain batik, hampir semua peserta di workshop ini mengaku cukup senang dengan diadakannya workshop ini. Apalagi, banyak peserta yang pertama kalinya mengikuti proses menciptakan kain batik seperti ini. "Ini pertama kalinya saya membuat batik, dan prosesnya menarik dan seru," ungkap Gabriela Christy, salah satu peserta workshop.
Ketika ditanya mengenai bagian yang cukup susah dikerjakan, Gabriela berkomentar singkat. "Pencantingan, susah dan harus teliti," ungkapnya. Meskipun begitu, Gabriela merasa puas karena mendapatkan sebuah pengalaman baru belajar menciptakan sebuah produk budaya asli Indonesia.
Budaya Asli Indonesia
Batik adalah hasil karya seni berupa tulisan atau gambar yang cara pembuatannnya menggunakan media lilin sebagai perintang warnanya. Saat ini, batik telah diakui sebagai salah satu budaya asli Indonesia. Budaya ini bukan hanya budaya Jawa, tetapi merupakan budaya seluruh daerah Indonesia.
Budaya ini sepatutnya diteruskan ke berbagai kalangan masyarakat Indonesia, dari generasi ke generasi. Salah satu caranya adalah mengadakan pelatihan-pelatihan seperti workshop ini. Diadakannya workshop pembuatan batik seperti ini merupakan salah satu cara untuk menanamkan budaya asli Indonesia ini ke kalangan mahasiswa khususnya.