Workshop tersebut dihadiri oleh pelajar, mahasiswa, kalangan profesional di bidang akustik dan sound system, akademisi, seniman, penggiat masjid, serta masyarakat umum. Peserta workshop tidak hanya dari Kota Bandung saja, melainkan dari berbagai kota seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya bahkan Banda Aceh.

Agenda ini bertujuan agar peserta memahami kualitas akustik di dalam ruangan akan dapat terpenuhi apabila terjadi integrasi yang sinergis antara desain akustik ruang dan sistem tata suara. Selama ini juga pekerjaan terkait kualitas suara dalam ruangan masih dikerjakan secara terpisah antara perencana ruang dan perencana sistem tata suara sehingga kondisi yang ideal belum dapat tercipta.

"Peningkatan ilmu terkait sistem tata suara akan membuat perencana ruang mampu mempertimbangkan sistem tata suara dalam ruangannya sehingga kerja sama dapat dilakukan pada tahap disain. Hal sama juga akan terjadi apabila profesional sistem tata suara memiliki keilmuan terkait akustik ruang," tulis keterangan resmi dari Laboratorium Akustik ITB.

Worskhop ini dilaksanakan dalam dua hari yang berisi materi dan pengalaman para profesional dalam disain suara di dalam ruangan. Materi pertama, Selasa (4/6/2024) adalah konsep akustik ruang yang dibawakan oleh dosen Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB, Ir. Anugrah Sabdono Sudarsono, S.T., M.T., Ph.D., IPM.

Selanjutnya pada sesi kedua mengangkat soal dasar desain dan penerapan sistem audio serta perangkat pendukung optimalisasi yang dibawakan oleh Kairos Multi Jaya Engineering Team.

Agenda hari pertama ditutup dengan kunjungan ke ke Laboratorium Echoic & Anechoic Chamber. Di ruangan tersebut para peserta workshop dapat mengalami fenomena nyata salah satu satunya berada didalam ruangan dengan kadar gema minimum.

Kemudian pada hari kedua, Rabu (5/6/2024) materi pertama diawali dengan integrasi sistem tata suara dengan kondisi akustik ruang dengan pemateri Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D, juga pengajar Fakultas Teknologi Industri ITB. Sementara itu disuguhkan pula materi tentang interaksi dan pengukuran (live measure) loudspeaker dalam ruangan serta optimalisasi tata suara dengan pemateri Kairos Multi Jaya Engineering Team sekaligus sebagai penutup dari semua rangkaian workshop.

Kegiatan ini mendapatkan animo yang positif dibuktikan dengan antusiasme peserta untuk hadir selama dua hari berturut turut dan banyaknya calon peserta yang tidak dapat bergabung karena keterbatasan tempat. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat akan kondisi suara yang baik dalam ruangan.

Laboratorium Akustik Institut Teknologi Bandung mewakili ITB sebagai salah satu pusat perkembangan ilmu akustik di indonesia memiliki peran penting dalam menghadirkan kondisi suara yang baik di dalam ruangan di Indonesia. Peran tersebut dilaksanakan melalui kolaborasi agar ITB senantiasa menjadi kampus yang Globally Respected, Locally Relevant.