WRAM Sampaikan Program Integrasi Sarjana dan Magister serta Multidisiplin ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM) Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng., menjelaskan, keberadaan program multidisiplin dan multikampus yang diluncurkan ITB merupakan turunan dari Renstra 2021-2025 yang diturunkan dari Renip.

Kendati sekarang sudah ada program multikampus, namun Prof. Jaka tetap menegaskan bahwa ITB akan menjalankan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau. “Ada satu hal yang selalu Bu Rektor sampaikan yang tidak boleh ditinggalkan yaitu (pendidikan) berkualitas dan affordable,” ucap Prof. Jaka dalam acara ITB Talks, Rabu (7/6/2023).

Dalam perjalanannya, ITB melakukan evaluasi pada program integrasi sarjana magister atau yang biasa disebut dengan Fast-Track. Program tersebut memberikan kesempatan kepada adik-adik mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan selama 5 tahun guna mendapat gelar sarjana dan magister.

Kenyataannya, mahasiswa S1 ITB yang mengikuti program Fast-track ini relatif sedikit yaitu kurang dari 10 persen. Mahasiswa yang mampu menyelesaikan pendidikannya dalam waktu 5 tahun juga terbilang masih sedikit. Sehingga, tahun lalu dikeluarkanlah sebuah arahan kepada tiap sekolah/fakultas untuk menyusun kurikulum yang lebih terintegrasi.

Sementara itu, keberadaan program multidisiplin merupakan antisipasi dari tantangan yang cepat dan dinamis, frontier teknologi yang bersifat lintas disiplin, perubahan kebijakan, sumber daya manusia terbatas, dan jumlah mahasiswa.

Program magister multidisiplin ini, kata Prof. Jaka, diharapkan nantinya fleksibel dan adaptif. Bukan menjadi program studi baru dan bukan gelar ganda, namun merupakan pengayaan dari program studi yang sudah ada sebelumnya. Nantinya, akan diarahkan kepada aplikasi atau terapan dari prodi di mana host mahasiswa tersebut tercatat.

Sejauh ini menurut Prof. Jaka sudah ada delapan program studi yang masuk dalam multidisiplin dan beberapa akan di-launching semester ini.

“Kita melihat SNDikti untuk dipertimbangkan, teknologi juga kita sesuaikan, jadi kita tidak melanggarnya, tetapi beradaptasi dengan perkembangan agar pendidikan yang kita berikan itu affordable pada yang membutuhkan dan mendapatkan jaminan kualitas yang selama ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari pelaksanaan pendidikan di ITB,” tutup Prof. Jaka.

Reporter: Yohana Aprilianna (Perencaan Wilayah dan Kota, 2021)