Ikatan Mahasiswa Telekomunikasi ITB Pancing Inovasi Melalui Internet of Things Innovation Challenge

Oleh Abdiel Jeremi W

Editor Abdiel Jeremi W

BANDUNG, itb.ac.id - Internet of Things (IoT) adalah klausa yang pamornya meroket sejak tahun 2014 silam. Klausa yang muncul pada era 90-an tersebut berarti sistem dengan benda sehari-hari yang terhubung dengan jaringan internet. Seiring dengan perkembangan penerapan teknologi di Indonesia, IoT semakin dilirik. Perangkat-perangkat yang terhubung ke internet pun semakin beragam. Untuk mewadahi daya cipta pelajar dan mahasiswa Indonesia, Ikatan Mahasiswa Telekomunikasi (IMT) ITB mengadakan IoT Innovation Challenge 2016. Dalam IoT Innovation Challenge edisi kedua ini, para peserta ditantang untuk membuat inovasi dalam tema "Future Telecommunication for Smart Society".
IoT Innovation Challenge terbagi menjadi dua lomba, yakni lomba esai tentang IoT bagi pelajar SMA dan sederajat serta lomba karya menggunakan perangkat ESP8266. Peserta se-Indonesia yang mengumpulkan idenya disaring menjadi sepuluh finalis di tiap kategori. Sepuluh finalis kemudian mempresentasikan karyanya di acara puncak yang bertempat di Aula Barat ITB pada Jumat (27/05/16). Selain menampilkan presentasi dari kesepuluh finalis dari setiap kategori, Aula Barat ITB juga menjadi saksi seminar Internet of Things.

Salah satu karya yang aplikatif adalah SIGAMAci besutan Alvian dan timnya yang merupakan mahasiswa Politeknik Pos Indonesia. SIGAMAci adalah paket tong sampah cerdas yang terhubung dengan internet. Sekelompok tong sampah yang terhubung ke jaringan internet dapat dipantau, baik lokasi maupun volumenya. Setelah lokasi dan volume diketahui, pegawai dari Dinas Kebersihan dapat mengambil sampah dengan rute yang efektif berkat algoritma route optimization. "Sekarang kan Bandung sedang menuju smart city, sehingga SIGAMAci hadir menawarkan solusi yang relevan dan efisien dalam menyelesaikan permasalahan volume sampah Bandung," ujar Alvian.

Smart Society untuk Indonesia

Dihadiri oleh mahasiswa, pelajar, dan akademisi dari berbagai universitas, seminar IoT dibuka dengan presentasi oleh Dr. Ir. Agung Harsoyo M.Sc M.Eng selaku delegasi dari Kominfo RI. Beliau mengungkapkan peluang yang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan IoT untuk menepis permasalahan yang muncul sehari-hari. "Terkait teknologi apapun, seluruh dunia ini sedang berkembang. Seluruh dunia pengetahuannya tidak jauh beda. Kita tidak perlu merasa minder," ujar doktor Agung. Selain itu, seminar ini juga diwarnai dengan wawasan seputar teknologi telekomunikasi oleh Dr. Eng. Khairul Anwar, selaku ilmuwan sekaligus pakar telekomunikasi Indonesia yang berkiprah di Jepang. 

Selain doktor Agung dan Khairul Anwar, hadir pula Yehudha Artha untuk memaparkan solusi inovasi di Geeknesia. Geeknesia merupakan sebuah wadah inovasi seperti Kickstarter, dimana inovator bisa mendapatkan pendanaan dari sejumlah besar orang. Seminar ini menarik perhatian berbagai pihak, seperti Fajri Illahi (Fisika 2014). Fajri mengaku tertarik dengan IoT karena sangat terkait dengan keilmuan Instrumentasi di Fisika. "Seminar seperti ini membuat waktu-waktu kosong saya semakin produktif," ujarnya.