Sempat Gagal, Tim PHINIX ITB Sabet Juara dalam Ajang Internasional
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id - Tim Phinix ITB berhasil meraih juara 1 dalam Oil Rig Design Competition 2019 di PEM Akamigas Cepu, Jawa Tengah. Lomba tersebut merupakan Lomba desain rig dengan skala internasional yang diikuti oleh 22 negara yang berbeda dengan tantangan kepada tim enginer untuk dapat merancang rig dengan menerapkan teknologi terbaru yang dipadukan dengan kreativitas.
Pada lomba berskala nasional sebelumnya yang diadakan di salah satu perguruan tinggi di Indonesia, Tim Phinix gagal meraih juara. Karena tak ingin hal tersebut terulang kembali, tim pun melakukan persiapan yang lebih matang lagi.
Tim Phinix menyiapkan seluruh bahan untuk lomba tersebut dalam waktu satu minggu. Terhitung mulai dari pertengahan September, tim mulai mempersiapkan menghadapi lomba berikutnya. Masih dalam kategori lomba yang sama, yaitu Oil Rig Design Competiton (ORDC), Tim Phinix mendalami persiapan dalam bidang lomba DERRICK.
Dalam persiapan tersebut, tim melakukan uji coba maket lebih sering, yaitu 2 - 3 kali dalam satu minggunya di Laboratorium Teknik Kelautan ITB. Selain itu, mereka juga memanfaatkan waktu di sela waktu kosong pergantian mata kuliah untuk berkumpul lebih sering. Tim yang terdiri atas mahasiswa lintas jurusan (Teknik Arsitektur, Teknik Kelautan, dan Teknik Perminyakan) tersebut berhasil membuktikan perjuangan mereka dalam ajang DERRICK 2019 tersebut.
Berkat usaha dan kerja keras tim, mereka akhirnya bisa membawa pulang juara 1 pada lomba tersebut. Seperti namanya Phinix yang diambil dari kata Phoenix, Tim Phinix membuktikan untuk terus bangkit setelah mengalami kegagalan, kekalahan, serta menghindari keterpurukan dengan cara evaluasi.
“Berprestasi itu tidak harus melewati lomba saja. Dapat melalui kegiatan akademik, unit mahasiswa atau kegiatan yang disenangi lainnya. Kami fokus untuk lomba ini bukan berarti mudah untuk membawa nama ITB. Tanggung jawab yang besar kami rasakan ketika mempertaruhkan nama ITB di kancah Internasional,” ujar Arif, salah satu anggota tim.
Ia menuturkan, bersama Tim Phinix, ia telah mengikuti 8 perlombaan (3 Nasional dan 5 Internasional) dengan catatan 3 dari lomba tersebut kalah, dan 5 lainnya berhasil menang. “Untuk teman-teman yang sedang mengikuti perlombaan bila satu atau dua kali kalah jangan langsung berkecil hati dan mundur. Coba lagi saja, karena dari hal tersebut kita bisa belajar,” pesan Arif.
Reporter: Ashifa Nur Fahrunisa (Planologi, 2017)