Tim Upside Down ITB Raih Juara 1 Business Model Canvas Competition The 13th UI Studentpreneurs

Oleh Anggun Nindita

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id – Dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Celine Caroline (FA'20 ITB) dan Naqisya Arifani (MA'20 ITB), bersama dengan Jessica Safira (Ilmu Ekonomi'21 UI), berhasil meraih prestasi gemilang sebagai Juara 1 dalam Business Model Canvas Competition yang merupakan bagian dari event The 13th UI Studentpreneurs yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI).

Acara rutinan FEB UI tersebut meliputi tiga acara utama yaitu, Business Plan Competition, National Seminar, dan Young Entrepreneurs Summit, yang memiliki cakupan nasional, di mana seluruh perguruan tinggi di Indonesia dapat berpartisipasi.

Tim yang diberi nama "Upside Down" ini tidak hanya meraih kesuksesan dalam kompetisi, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi dan manajemen waktu dalam mencapai prestasi.

Uniknya, meskipun terpisah oleh jarak dan kesibukan jurusan yang berbeda, mereka mampu menjaga komunikasi dan koordinasi dengan baik.

“Kebetulan kita memang sudah kenal dari tahun 2022 dan kenalnya juga karena lomba. Jadi, memang sudah terbiasa buat pertemuan daring dan diskusi. Karena memang susah ketemu karena beda domisili. Jadi, kita biasanya meet rutin kalau ada project lomba," ujar salah satu anggota, Celine, pada Jumat (8/3/2024).

Menurutnya selama mengikuti kompetisi ini, komunikasi dan time management menjadi sebuah hal yang penting. "Agar efektif, kalau untuk brainstorming kita lebih seringnya diskusi, tapi kalau misalnya sudah ada alur kerjanya itu, kita biasa bagi tugas dan diskusi di malamnya untuk menyamakan persepsi, sama mengecek yang sudah dikerjakan masing-masing,” tambahnya.

Selama proses kompetisi yang berlangsung dari November 2023 hingga Februari 2024, mereka menerapkan prinsip berani mencoba dan terus belajar dari kegagalan. Mereka juga mengambil kesempatan untuk belajar dari para ahli dan praktisi di bidang bisnis yang membantu mereka dalam menyusun business plan tersebut.


"Jadwalnya kan beda-beda, karena beda jurusan, beda unit, jadi kita saling menginfokan kesibukan dalam satu minggu, untuk kita cari waktu kosong. Kadang kita juga ada sesuatu (yang) mendadak, itu pentingnya komunikasi, biar bisa saling backup," kata anggota lainnya, yakni Nisya.

"Jadi tetap jalan walaupun kesibukan kita berbeda-beda. Dan jangan lupa untuk bertanya ke orang-orang yang memang sudah expert dibidang tersebut. Mungkin kita juga takut untuk menjangkau orang-orang tersebut, tapi ternyata kalau kita berani itu pasti ada hasilnya. Tidak semenakutkan yang kita bayangkan. Jadi berani diri dan coba saja semuanya dulu. Usaha dululah intinya,” sambung Nisya.

Celine juga berpesan kepada rekan-rekan mahasiswa lainnya agar jangan membatasi diri untuk eksplorasi hal-hal lain di luar jurusan karena akan banyak hal baik yang didapatkan.

“Pesan dari aku itu, jangan membatasi diri untuk meng-explore, mumpung masih kuliah. Jadi, selama kamu masih berkuliah itu, sebisa mungkin explore semua bidang, bahkan di luar jurusan kamu juga, yang siapa tahu dari explore bidang itu, kamu bisa dapat koneksi baru, dapat pengalaman dan pengetahuan baru itu pasti, dan mungkin bisa membuka kesempatan lain di ke depannya," paparnya.

Celine juga mengingatkan penting bagi mahasiswa untuk lebih banyak mengeksplor lagi kemampuan yang mereka miliki selama di masa perkuliahan.

"Jadi, eksplorasi sebanyak-banyaknya dan pergunakan waktu kuliah yang cuma empat tahun sebaik-baik mungkin,” pungkasnya.

Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)


scan for download