ITB dan PT INKA Wujudkan Transportasi Cerdas dan Ramah Lingkungan, Trem Otonom Bertenaga Baterai Diuji Coba di Solo
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming, meninjau trem otonom dan mendorong pengembangan trem otonom berbasis energi terbarukan.
SOLO, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT INKA (Persero) berkolaborasi menghadirkan trem otonom bertenaga baterai yang diuji coba di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Proyek ini adalah bagian dari inovasi transportasi ramah lingkungan yang dikembangkan selama tiga tahun terakhir. Trem ini dirancang agar mampu beroperasi dalam lalu lintas campuran (mixed traffic), dan diharapkan menjadi solusi mobilitas publik yang aman dan berkelanjutan di masa depan.
Trem otonom ini dilengkapi dengan teknologi sensor seperti kamera, radar, LiDAR, dan GNSS, yang terhubung dengan sistem kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini memungkinkan trem mengenali lingkungan sekitar, bahkan dalam berbagai kondisi cuaca, serta membuat keputusan secara mandiri untuk mengendalikan trem melalui sistem drive by wire. Dengan baterai berkapasitas 200 kWh, trem ini dapat menempuh jarak hingga 90 km dalam sekali pengisian daya, menjadikannya efisien dan ramah lingkungan.
Trem Otonom yang dilengkapi berbagai sensor diujicobakan di Jalan Slamet Riyadi, Solo.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming menghadiri langsung uji coba trem ini di Stasiun Purwosari pada Sabtu (2/11/2024), didampingi pejabat lokal dan Direktur Operasi PT INKA. Beliau berharap teknologi ramah lingkungan ini dapat direplikasi di kota-kota lain di Indonesia, sejalan dengan prioritas pemerintah Presiden Prabowo dalam mendukung pengurangan emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan hijau.
Prof. Bambang Riyanto, Ketua Tim Peneliti ITB, dalam penelitian terkait dengan projek ini yang berjudul “Pengembangan Sistem Otonom dengan Artificial Intelligence untuk Trem Listrik Otonom”, menjelaskan bahwa pengembangan sistem otonom untuk trem ini sarat dengan teknologi kecerdasan buatan yang mengutamakan efisiensi dan keamanan.
“Sistem ini memungkinkan trem beroperasi baik dengan maupun tanpa masinis di lingkungan lalu lintas campuran. Trem ini juga dilengkapi fitur object detection, collision avoidance assist, driver attention warning, speed limit assist pada mode pengemudian dengan masinis untuk meningkatkan keamanan, dan dilengkapi dengan fitur traffic sign recognition, adaptive cruise control dan autonomous emergency braking system pada mode otonom yang mampu mencegah potensi tabrakan. Kami berharap, hasil riset ini menjadi tonggak baru bagi transportasi publik cerdas berbasis energi terbarukan di Indonesia yang dapat diterapkan di berbagai kota besar,” ujarnya.
Kolaborasi ITB, LPDP, dan PT INKA dalam pengujian trem otonom bertenaga baterai untuk transportasi publik berkelanjutan.
Kolaborasi ini membawa visi besar untuk menghadirkan transportasi berbasis energi terbarukan yang cerdas, aman, dan ramah lingkungan di Indonesia. Dengan dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), trem otonom ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan teknologi transportasi maju di Indonesia. ITB dan PT INKA berharap hasil uji coba ini dapat membawa Indonesia selangkah lebih dekat menuju kota-kota pintar yang lebih hijau dan modern di masa depan.