Smart Trash: Teknologi IoT yang Mempermudah Pemantauan dan Pengelolaan Sampah di Kota Bandung
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (DRPM ITB), bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan kegiatan "Sistem Monitoring Sampah di Tempat Penampungan Sementara untuk Optimalisasi Logistik Pengangkutan Sampah Kawasan", di TPS Tamansari, Kota Bandung, Jumat (8/11/2024).
Agenda ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Pengabdian Masyarakat Program Bottom Up ITB 2024. Kegiatan pengmas tersebut memperkenalkan sebuah inovasi dalam pengelolaan sampah dengan sistem bernama Smart Trash.
Menggunakan teknologi Internet of Things (IoT), Smart Trash dirancang untuk mempermudah pemantauan dan pengelolaan sampah. Salah satunya yang kini diimplementasikan di TPS Tamansari, Kota Bandung.
Dosen FTI ITB sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan ini Augie Widyotriatmo, S.T., M.T., Ph.D., mengatakan Smart Trash menyediakan solusi modern dengan sistem manajemen yang dilengkapi interface interaktif sehingga memudahkan petugas kebersihan dalam memantau volume dan kondisi sampah di TPS secara real-time.
Teknologi tersebut menggabungkan sensor yang mengukur volume sampah, kamera pengawasan untuk pemantauan visual, dan alat pengolah data yang terintegrasi ke dalam sebuah agregator.
"Data dari TPS kemudian dikirimkan ke server pusat dan dapat diakses oleh berbagai pihak terkait, termasuk DLHK Kota Bandung, Diskominfo Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta dinas-dinas terkait lainnya," ujarnya.
Smart Trash memiliki berbagai fitur unggulan, seperti kemampuan memantau volume sampah secara akurat dan menampilkan data visual melalui kamera. Sistem ini memberikan informasi terkini yang berguna bagi berbagai pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi potensi penumpukan sampah dan mengambil tindakan segera.
Beliau mengatakan pekerjaan penerapan Smart Trash telah dilakukan sejak April 2024, dimulai dengan studi kebutuhan TPS serta analisis infrastruktur yang ada.
"Harapannya dari penerapan sistem ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap besarnya volume sampah di Kota Bandung, serta mendorong warga untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah melalui pemisahan dan daur ulang," ucapnya.
Dengan adanya teknologi Smart Trash ini, ITB pun berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bandung serta pihak-pihak terkait dalam menjawab tantangan pengelolaan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat.