Orasi Ilmiah Prof. Djoko Suprijanto: Teori Desain dan Teori Koding sebagai Panorama Kombinatorika Aljabar
Oleh Erika Winfellina Sibarani - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id — Teori desain, khususnya spherical designs dan euclidean designs, dan teori koding merupakan dua objek penting dalam kombinatorika aljabar. Keduanya memiliki hal-hal menarik untuk dikaji lebih dalam dan memberikan keindahan tersendiri dalam kombinatorika aljabar. Hal tersebut dibahas oleh Prof. Djoko Suprijanto, S.Si., M.Si., Ph.D., dalam orasi ilmiahnya yang berjudul: “Teori Desain dan Teori Koding: Panorama Kombinatorika Aljabar”.
Orasi tersebut disampaikan dalam Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (FGB ITB), Sabtu (16/11/2024) di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha.
Prof. Djoko saat ini menjabat sebagai Anggota Majelis Keilmuan Matematika ITB. Beliau aktif melakukan penelitian di bidang spherical designs, euclidean designs, dan algebraic coding theory serta telah memublikasikan lebih dari 100 artikel ilmiah dalam bentuk jurnal/prosiding baik nasional maupun internasional.
Sejak tahun 2012, beliau aktif menjadi reviewer untuk MathSciNet Mathematical Review, sebuah database komprehensif dari berbagai literatur matematika di dunia, di bawah The American Mathematical Society. Beliau juga mendapatkan beberapa penghargaan, salah satunya Penghargaan Dosen Terbaik Bidang Penelitian Kelompok Keilmuan Matematika Kombinatorika FMIPA ITB Tahun 2023.
Prof. Djoko mengatakan bahwa istilah kombinatorika aljabar mengacu pada objek matematika yang tidak tunggal sehingga tidak ada definisi baku terkait istilah tersebut. “Yang saya maksudkan kombinatorika aljabar di sini adalah istilah yang diperkenalkan Eiichi Bannai dan tatsuro Ito yaitu group theory without groups, atau combinatorial representation theory, atau a character theoretical study of combinatorial objects,” ujarnya.
Teori desain dan teori koding merupakan dua objek kajian utama dalam kombinatorika aljabar. Untuk menggugah motivasi terkait studi di bidang ini, Prof. Djoko memberikan suatu contoh kasus berupa skema komunikasi sederhana.
“Jika dua pihak melakukan proses komunikasi melalui saluran komunikasi yang tidak bebas gangguan, maka pesan yang diterima sangat mungkin berbeda dengan pesan yang diinginkan. Untuk itu, diperlukan kode yang dapat memastikan proses komunikasi berjalan dengan baik terlepas dari apa jenis saluran komunikasinya. Permasalahan ini dijawab melalui karya yang sangat monumental karya Claude Shannon yang menandai lahirnya Teori Koding,” katanya.
Selanjutnya, beliau menjelaskan terkait permasalahan yang dikaji baik dari teori desain dan teori koding. Beberapa permasalahan yang dikaji adalah konstruksi contoh eksplisit dari spherical designs, disproved konjektur dari Delsarte, Neumaier, dan Seidel dengan cara yang elementer, mengonstruksi kode dengan kardinalitas sebesar mungkin jika diberikan panjang dan jarak minimum kode, dan mengonstruksi kode dengan jarak minimum seoptimal mungkin jika diberikan panjang dan kardinalitas kode.
Berdasarkan hasil penelitiannya, beliau menemukan hal menarik dari kedua objek tersebut. “Hal menarik dari kedua objek kombinatorika ini adalah bahwa kajian atas keduanya hampir selalu menggunakan cabang matematika lain, seperti bentuk-bentuk modular, teori bilangan geometris, teori lapangan, dan lain-lain. Selain itu, keindahan lainnya adalah aspek aplikasi dari teori desain dan koding ini dapat dideskripsikan kepada masyarakat umum dalam bahasa yang mudah mereka pahami,” katanya.
Reporter: Erika Winfellina Sibarani (Matematika, 2021)