Rumuskan Solusi Berbasis Teknologi, 3 Mahasiswa ITB Juara 2 Gemastik XVII 2024
Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022
Editor M. Naufal Hafizh
Tim FansPakYB menerima penghargaan Juara 2 Divisi Kota Cerdas, Gemastik XVII, di Universitas Negeri Semarang, Rabu (25/9/2024). (Dok. Tim FansPakYB)
SEMARANG, itb.ac.id - Tiga mahasiswa Sistem dan Teknologi Informasi Institut Teknologi Bandung (ITB) 2021 meraih Juara 2 Divisi Kota Cerdas dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) XVII 2024. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Universitas Negeri Semarang (Unnes), (22-25/9/2024).
Tim FansPakYB yang beranggotakan Hafidz Shidqi, Ghaylan Muhammad Fatih, dan Dwicakra Danielle mengawali perjuangannya dengan mengikuti rangkaian seleksi Pra-GEMASTIK dan menjadi 10 tim terbaik tingkat ITB. Setelah itu, ketiganya menjadi 20 tim terbaik tingkat nasional dan lolos ke babak final setelah disandingkan dengan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Bermodalkan keinginan mencoba dan menambah pengalaman baru, ketiganya berkomitmen menjalani kompetisi ini. Walaupun terdapat kesibukan akademik dan kewajiban kerja praktik, mereka mempersiapkan proyek ini dengan maksimal.
Terinspirasi dari mata kuliah Rekayasa Sistem Multimedia yang membahas implementasi sistem smart healthcare untuk lansia, mereka mulai melakukan riset mengenai permasalahan yang ada di Indonesia. Mereka mendapatkan data bahwa paramedis tidak dapat memberikan obat keras kepada pasien yang terdapat di ambulans kecuali atas perintah atau resep dokter, namun pada dasarnya dokter hanya terdapat di rumah sakit. Berangkat dari permasalahan tersebut, digagaslah ide untuk membuat penghubung antara dokter yang berada di rumah sakit dengan paramedis di ambulans.
Penghubung tersebut merupakan sebuah wearable device yang dikembangkan untuk membaca data kesehatan pasien meliputi suhu tubuh, detak jantung, kadar oksigen, dan lain-lain. Data hasil pembacaan kemudian diprediksi oleh machine learning untuk menentukan status urgensinya. Selain itu, terdapat modul kamera yang dapat menyiarkan kondisi pasien secara langsung (live video stream). Seluruh data tersebut akan dikirimkan ke dokter melalui aplikasi mobile untuk diberikan arahan lebih lanjut. Melalui aplikasi tersebut, dokter dan paramedis dapat berkomunikasi melalui pesan.
Hafidz Shidqi mengungkapkan tips menjadi juara adalah dengan melihat permasalahan nyata terkait regulasi yang ada di kota-kota Indonesia yang belum memiliki solusi. Dari masalah tersebut, rumuskan solusi berbasis teknologi yang tepat guna dan dapat dikomunikasikan dengan baik. Hal terpenting adalah korelasi antara sistem yang dibangun dengan masalah yang diangkat.
“Kami berterima kasih kepada Pak Yoanes Bandung, Pak Adi Mulyanto, dan Pak Suhono Harso Supangkat atas dukungan, saran, serta insight yang diberikan. Harapannya, semoga ke depannya ITB dapat menjadi juara umum di GEMASTIK, kompetisi nasional paling bergengsi di bidang TIK,” tuturnya.
Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)