Mahasiswa ITB Juara 1 Smartvation Tingkat Nasional dengan Inovasi Drone "TERBANG", Percepat Akses Layanan Kesehatan

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Mahasiswa ITB, Deftendy Virgiatman (Teknik Fisika, 2021) dan Roihan M. Iqbal (Teknik Material, 2021) meraih Juara 1 pada Smartvation 2024.

BANDUNG, itb.ac.id - Deftendy Virgiatman (Teknik Fisika, 2021) dan Roihan M. Iqbal (Teknik Material, 2021) meraih Juara 1 pada ajang Smartvation 2024 kategori Business Model Competition tingkat nasional. Acara puncak kompetisi yang berfokus pada perancangan model bisnis inovatif ini digelar daring, Minggu (12/1/2025).

Mengusung konsep pengembangan bisnis baru, Smartvation menantang peserta menghadirkan solusi bisnis yang menjawab kebutuhan pasar juga memiliki model operasional yang matang dan berkelanjutan.

Deftendy dan Roihan mengikuti kompetisi ini karena ingin mengembangkan kemampuan berinovasi sekaligus memaksimalkan potensi selama masih berstatus mahasiswa. Sebagai individu yang senang berkompetisi, keduanya ingin membuktikan bahwa mahasiswa teknik juga mampu bersaing di bidang bisnis. Dengan latar belakang keilmuan yang berbeda, mereka memanfaatkan kekuatan kolaborasi untuk menghasilkan solusi bisnis yang kuat dan berkelanjutan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa anak teknik tidak hanya berkutat dengan hal-hal teknis, tetapi juga bisa menciptakan model bisnis yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan pasar,” ujar Deftendy.

Dalam kompetisi tersebut, keduanya memukau juri dengan ide bisnis inovatifnya, yaitu “TERBANG (Transportasi Efisiensi Respons Bantuan Gawat): Solusi Langit untuk Logistik Medis Cepat dan Tepat”. Konsep ini menghadirkan solusi pengiriman logistik medis berbasis drone, yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi distribusi barang medis antar fasilitas kesehatan, khususnya di wilayah terpencil.

Berdasarkan penelitian yang mereka lakukan, keterlambatan pengiriman obat dan peralatan medis di wilayah terpencil dapat berdampak signifikan pada layanan kesehatan. Dengan teknologi drone, TERBANG diharapkan mampu menjadi solusi transportasi yang lebih cepat dan tepat sehingga kebutuhan medis darurat dapat terpenuhi tanpa kendala geografis.

"Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal distribusi logistik medis yang merata, terutama di daerah dengan akses transportasi yang sulit. Maka dari itu, kami berusaha menemukan solusi atas tantangan tersebut, hadirlah TERBANG, solusi untuk mengatasi kendala logistik pengiriman obat berbasis drone," ujar Roihan.

Dalam kompetisi ini, mereka menerapkan strategi dengan pendekatan komprehensif dalam mengembangkan ide TERBANG. Mereka melakukan riset mendalam untuk memahami kebutuhan utama sektor kesehatan, seperti aksesibilitas dan kecepatan distribusi logistik medis. Dari hasil riset tersebut, mereka merancang solusi berbasis teknologi drone yang dilengkapi dengan fitur keamanan canggih dan efisiensi logistik.

Mereka juga memperhatikan implementasi yang matang dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Untuk memperkuat konsep TERBANG, keduanya merancang model bisnis yang melibatkan kolaborasi dengan mitra strategis, seperti pemerintah daerah dan institusi kesehatan, agar solusi tersebut dapat diterapkan secara nyata dan berskala besar. Pendekatan ini memastikan inovasi tersebut memiliki potensi dampak yang signifikan dalam meningkatkan akses layanan kesehatan, terutama di wilayah terpencil.

Selain itu, keduanya melakukan simulasi operasional untuk memvalidasi efektivitas ide tersebut. Dengan menguji skenario pengiriman logistik medis menggunakan drone, mereka memastikan bahwa solusi yang ditawarkan sudah layak diaplikasikan di lapangan. Deftendy dan Roihan juga mempersiapkan presentasi yang terstruktur, berbasis data, dan mudah dipahami oleh juri. Persiapan matang ini dilengkapi dengan latihan intensif agar mampu menjawab berbagai pertanyaan dengan percaya diri dan meyakinkan.

Deftendy dan Roihan berharap prestasi tersebut dapat memotivasi rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk tidak ragu mengikuti berbagai kompetisi lintas bidang, termasuk di luar jurusan yang ditekuni. Menurut mereka, mahasiswa harus terus mengasah kemampuan berinovasi dengan cara berpikir kritis dan solutif terhadap permasalahan di sekitar.

Mereka berbagi tip kepada mahasiswa yang ingin terjun ke dunia kompetisi, khususnya di bidang bisnis, yakni menciptakan model bisnis dari masalah yang nyata.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)

#prestasi mahasiswa #prestasi nasional