Mahasiswa Magister Prodi Rancang Kota ITB Raih Best Paper dalam 3rd International Conference on Urban Design and Planning Undip
Oleh Stefany Septiawati Nababan - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Lima mahasiswa Magister Program Studi Rancang Kota Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih gelar Best Paper pada 3rd International Conference on Urban Design and Planning (ICUDEP) Undip. Mereka adalah Kelvin N. Gunawan, Damara Kartikasari, Jasin Gumilar, Annisa B. Nolasari, dan Marisa Sugangga. Acara bergengsi ini menjadi wadah bagi mereka menampilkan hasil penelitian di hadapan komunitas akademis yang lebih luas.
Kegiatan 3rd ICUDEP adalah konferensi yang diselenggarakan oleh Undip dengan pengumpulan paper pada tanggal 26 Februari 2024, sementara konferensinya dilaksanakan pada 15 Mei 2024. Tema yang diangkat pada acara ini adalah "Urban Futures: Advancing Sustainable Urban Planning and Design”. Konferensi ini bertujuan mengeksplorasi masa depan perencanaan dan desain kota yang berkelanjutan dengan partisipasi dari berbagai kalangan akademisi dan profesional di bidang tersebut.
“Kami mengikuti lomba tersebut untuk mengembangkan hasil tugas kelompok dari mata kuliah Studio Rancang Kota III. Saya dan tim melihat peluang untuk mengubah tugas kerja kelompok menjadi sebuah paper ilmiah yang dapat dipublikasikan di jurnal berindeks Scopus maupun IOP,” tutur Kelvin sebagai ketua tim. Kesempatan ini dinilai sebagai langkah penting dalam kontribusi akademis mereka.
Dalam konferensi tersebut, Tim ITB mengusung paper berjudul "AI-enhanced Smart Urban Design Process for Salutogenic Residential Area: the Case of Capital City of Nusantara (IKN)". Mereka meneliti bagaimana pengembangan AI dapat diterapkan dalam perancangan kota dengan studi kasus area residensial di IKN.
“AI sangat membantu dalam membuat proses perancangan kota menjadi lebih efisien dan cepat, meskipun masih memerlukan iterasi dari manusia untuk memastikan hasil yang diinginkan. Selain itu, AI memungkinkan pengambilan data dalam skala besar dan real-time, yang sangat penting dalam perancangan kota yang modern,” tutur Kelvin.
Kelvin menekankan pentingnya ketekunan dalam mempelajari satu bidang secara mendalam, tetapi juga membuka diri untuk mempelajari bidang lain di luar keahlian. Kolaborasi antara tim dan dosen juga dinilai sangat penting untuk menghasilkan penelitian ilmiah yang matang.
Keberhasilan mahasiswa ITB dalam 3rd ICUDEP menunjukkan potensi besar generasi muda Indonesia dalam berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang perencanaan kota yang berkelanjutan dengan bantuan teknologi canggih seperti AI. Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Reporter : Stefany Septiawati Nababan (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)