Informasi Umum

Kegiatan penataan wilayah dan kota secara konstan terus berkembang dan semakin kompleks, tidak hanya mencakup aspek spasial atau fisik lingkungan berkelanjutan, tetapi juga mencakup berbagai aspek nonfisik yang melibatkan berbagai disiplin dan pemangku kepentingan. Perencana wilayah dan kota perlu memiliki pengetahuan mengenai lapangan dan keterampilan profesional yang berkaitan dengan alokasi dan distribusi spasial penggunaan dan fungsi lahan yang dibutuhkan masyarakat, serta memiliki keterampilan merancang dan mengelola skema zonasi lahan. Penting pula bagi perencana untuk dapat menyelesaikan konflik antara tuntutan yang bersaing untuk pengembangan lahan, memastikan bahwa perumahan dan fasilitas umum ditempatkan dengan nyaman dan baik, membantu memutuskan pembangunan mana yang harus dilanjutkan, dan memutuskan bangunan atau area mana yang harus dipertahankan.

Program sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota di ITB didirikan pada Bulan September 1959, dengan bantuan tenaga ahli dari Harvard University yang dibawah naungan United Nations Technical Assistance Bureau (UNTAB). Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota kemudian didirikan pada Bulan Agustus 1982 dengan bantuan teknis dari Unit Perencanaan Pembangunan, University College London, dan Departemen Pekerjaan Umum. Program Magister didirikan untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan akan keahlian profesional khusus. Kemudian pengembangan diiringi oleh pendirian Program Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota ITB pada tahun 1986.

Program Perencanaan Wilayah dan Kota ITB dirancang untuk menjadi pusat utama teori dan praktik tata wilayah dan kota di Indonesia. ITB menyediakan program berkualitas tinggi untuk pendidikan perencanaan, penelitian perencanaan keilmuan, dan layanan perencanaan terbaik untuk masyarakat. Program ini mendidik mahasiswa yang ingin berkontribusi dalam kepedulian sosial dan juga meningkatkan keterampilan analistis dalam menjawab masalah terkait di Indonesia.

Lulusan program ini diharapkan dapat menjadi professional, praktisi arsitek, dan praktisi pembangunan yang memiliki pengetahuan luas terkait perencanaan wilayah dan kota. Tingkat kompetensi lulusan dikelompokkan menurut gelar yang diberikan, yaitu:

  1. Sarjana atau Program Sarjana: kompetensi dasar mengenai kegiatan perencanaan kota dan wilayah dengan tingkat interaksi sederhana dan perilaku generik.
  2. Magister atau Program Pascasarjana: kompetensi profesional mengenai kegiatan perencanaan kota dan wilayah, termasuk kemampuan untuk melakukan studi komprehensif dan mengembangkan solusi terhadap masalah untuk meningkatkan kesadaran implikasinya bagi masyarakat, serta kemampuan komunikasi yang persuasif
  3. Doktor atau Program Doktor: mampu melakukan penelitian secara mandiri, yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan di bidang perencanaan wilayah dan kota,  serta mengkomunikasikan dan menyebarluaskan pengetahuan melalui publikasi ilmiah