12th ASEAN+3 Heads of International Relation Meeting: Transformasi Digital pada Institusi Pendidikan

Oleh Ahmad Fauzi - Mahasiswa Rekayasa Kehutanan, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Pemaparan dari Prof. Lee Pooi See (8/5/2025) (Dok. Ahmad Fauzi)

BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi tuan rumah pada acara 12th ASEAN+3 Heads of International Relation Meeting yang salah satu acaranya digelar di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha, Kamis–Jumat (8–9/5/2025). Kegiatan yang diselenggarakan oleh ASEAN University Network (AUN) ini mempertemukan berbagai pergruan tinggi di negara-negara ASEAN ditambah Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang.

Pada hari pertama, terdapat sesi presentasi bertemakan “Institutional Innovative Pathways in Digital Transformation” dengan pemateri dari Vice President International Engagement, Nanyang Technological University (NTU), Prof. Lee Pooi See serta Deputy Vice Chancellor (Academic and International) Universiti Utara Malaysia, Prof. Dr. Mohd Azizuddin Mohd Sani.

Prof. Lee menyampaikan bahwa NTU telah memulai perjalanan transformasi digital sejak tahun 2017 dan diperkuat dalam NTU2025 Plan. Terdapat beberapa tujuan digital transformasi, yakni penghematan sumber daya, efisiensi, pengalaman, dan kesiapan. “Penghematan sumber daya berkaitan dengan waktu, anggaran, dan dampak, sedangkan efisiensi berkaitan dengan compliance dan produktivitas, lalu pengalaman berkaitan dengan engagement dan kualitas, dan kesiapan berkaitan dengan masa depan dan keberlanjutan,” ujarnya.

Beliau mencontohkan bahwa NTU menjadi yang pertama di Asia yang menerapkan cloud-based enterprise technologies untuk mengoperasikan dan mendukung keberjalanan universitas dengan lancar dari jarak jauh pada beberapa aspek seperti keuangan, sumber daya manusia, IT, pengadaan, serta kemahasiswaan.

“Terutama pada human resource, kita menjadi yang pertama di Asia yang meluncurkan platform digital,” ujarnya.

Selain itu, NTU telah mengembangkan pembelajaran digital baik dalam bentuk pembelajaran jarak jauh maupun pembelajaran bauran. NTU juga melakukan pengembangan tenaga kerja dengan penyelarasan kurikulum, pelatihan literasi digital, riset, inovasi, dan percobaan.

Kemudian, untuk mencapai transformasi digital, NTU melakukan kerja sama dengan berbagai pihak internasional, salah satunya dengan ITB dengan nama INSPIRASI (Indonesia–NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation) dalam hal riset dan inovasi berkelanjutan. NTU juga bekerja sama dengan perusahaan nirlaba dari Jerman dengan program bernama Quantum Sovereignty and Resilience (QUASAR) yang berfokus pada quantum cybersecurity.

Sesi pemaparan oleh Prof. Dr. Mohd Azizuddin Mohd (8/5/2025) (Dok. Ahmad Fauzi)

Sementara itu, Prof. Dr. Mohd Azizuddin Mohd Sani menjelaskan tentang Universiti Utara Malaysia (UUM) yang berlokasi di Kedah, Malaysia. UUM telah mengimplementasikan pendidikan digital inovatif yang selaras dengan prinsip keberlanjutan.

“Terdapat lima inovasi digital utama di UUM, yakni 1) UUM Smart Campus Roadmap; 2) Institute for Advanced and Smart Digital Opportunities (IASDO); 3) Green Digital Campus Initiatives; 4) Changloon Transformation Project; dan 5) Sustainability in Digital Education,” katanya.

UUM Smart Campus Roadmap diluncurkan pada tahun 2022 yang bertujuan untuk membuat UUM bertransformasi menjadi smart campus yang sepenuhnya terintegrasi pada tahun 2030. Inisiatif ini berfokus pada infrastruktur digital yang hemat energi dan operasional kampus yang berkelanjutan. Kemudian, IASDO berfokus pada pemberdayaan warga Malaysia untuk menjadi masyarakat digital dan mendukung inisiasi ‘Smart Digital Nation’. Ada dua aspek kunci dalam hal ini, yakni keterlibatan komunitas dan penjangkauan pendidikan.

UUM juga mengintegrasikan praktikum ramah lingkungan ke dalam kerangka pendidikan yang mencakup infrastruktur digital yang hemat energi, green digital citizenship, dan integrasi kurikulum. Sementara itu, Changloon Transformation Project menekankan pada inisiatif smart city dan pengembangan komunitas.

Reporter: Ahmad Fauzi (Rekayasa Kehutanan, 2021)

#itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak