Agregasi TEIN 2 dan Pemanfaatan Bandwidth di ITB

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Tidak banyak yang mengetahui bahwa ITB telah mendapatkan bandwidth ekstra sebesar 45 Mbps dari proyek TEIN 2, sehingga total bandwidth untuk proxy cache.itb.ac.id menjadi 56 Mbps dari yang semula hanya 11 Mbps saja. Tambahan bandwidth sebesar 45 Mbps itu mempersingkat akses dari server ITB ke server-server yang berada di area Uni Eropa. Bagaimanakah pemanfaatan bandwidth ekstra tersebut? Berikut hasil wawancara virtual itb.ac.id dengan Basuki Suhardiman (Kepala Unit Sumber Daya Informasi ITB, Sekretariat AI3 ITB, dan Direktur TEIN 2 Indonesia), yang pada saat wawancara sedang berada di Bandara Changi, Singapura. itb.ac.id: Tentang pemanfaatan bandwidth oleh mahasiswa di Kampus ITB, bagaimana pandangan Bapak mengenai hal ini? Basuki: Ya tergantung bagaimana kita mengarahkan, kalau Internet tidak digunakan untuk yang produktif, ya akhirnya percuma saja kita punya Internet sebesar apapun. Boleh saja download-download tersebut (mahasiswa ITB gemar men-download file musik dan film yang menggunakan bandwidth cukup besar, red), tapi kalau hanya digunakan untuk kesenangan saja, ya akan percuma ada tools sebaik apapun. Sebenarnya, ITB bisa lebih strict kalau mau. Di Malaysia , akses ke Friendster hanya pada saat istirahat. Bisa kita batasi seperti di Malaysia atau seperti di Uni Eropa. (Beliau lalu mengutip http://www.ja.net/services/publications/policy/aup.html) itb.ac.id: Banyak sekali servis Internet intra kampus yang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa, misalnya SOI (School Over Internet, red), apakah ini karena ITB kurang melakukan publikasi? Basuki: Sebenarnya bukan kurang publikasi , mungkin kurang penekanan sewaktu di kelas, tetapi bagaimana pun itu bagian dari proses, memang tidak bisa berubah secara langsung. itb.ac.id: Banyak keluhan tentang SOI yang memakan bandwidth cukup besar, sehingga di saat jam-jam SOI diadakan arus pertukaran data AI3 menjadi terganggu. Apakah tidak ada rencana untuk mengalokasikan proxy tertentu untuk SOI, terpisah dari AI3? Basuki: Sebenarnya AI3 itu bisa jalan terus , karena ada SOI. Karena saat infrastruktur ada, pemanfaatannya tentulah digunakan untuk hal-hal yang produktif. itb.ac.id: Bagaimana dengan rencana pemakaian badwidth bersama universitas lain? Basuki: Ya, itu masih rencana, sementara ini ITB menggunakan semua jatah itu untuk ITB pribadi, tapi sebentar lagi akan masuk network se-Indonesia, kita akan membagi jatah bandwidth itu sama seperti membagi pipa air ledeng. Tinggal kita atur besar ledengnya. Jadi semua universitas lain yang berminat memanfaatkan bandwidth ini terlebih dahulu harus routing ke ITB. itb.ac.id: Rencananya sendiri berapa besar jatah kita dan berapa besar untuk universitas lain? Basuki: Tergantung dari keinginan mereka dan tergantung kebutuhan kita juga. Kalau hanya untuk Friendster, ya cukup 2 Mbps saja. itb.ac.id: Visi Bapak sendiri, jatah bandwidth dari proyek TEIN 2 ini akan seperti apa pemanfaatannya? Basuki: Untuk pendidikan jarak jauh, seperti SOI Asia, tetapi kita akan bekerjasama dengan universitas-universitas di Eropa , untuk remote lab , dry lab, dll. itb.ac.id: Apakah ITB sudah memiliki sasaran universitas mana saja di Eropa yang akan diajak bekerjasama menyelenggarakan kuliah semacam SOI tersebut? Basuki: Banyak, masih banyak kesempatan. Dulu kita (ITB, red) banyak mendapatkan tawaran tetapi bandwith pada waktu itu tidak sebesar sekarang. Nah, kini untuk mendapatkan kembali kesempatan itu tergantung keaktifan kita saja. itb.ac.id: Baik, Pak, terima kasih atas waktunya. Tentang TEIN 2 sendiri telah beberapa kali diberitakan di situs ini. TEIN 2: Menuju ITB dengan Ekstra Bandwidth 45 Mbps (2) Sabtu, 8 - Oktober - 2005, 13:38:36 TEIN 2: Menuju ITB dengan Ekstra Bandwidth 45 Mbps (1) Sabtu, 8 - Oktober - 2005, 13:38:07 (astriddita)