Alumni Astronomi ITB Berbagi Pengalaman di Dunia Jurnalistik

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id – Webinar Bincang Astronomi kembali digelar Ikatan Alumni Astronomi Institut Teknologi Bandung (IA Astronomi ITB), Sabtu (9/3/2024) via Zoom. Seri ini berfokus pada eksplorasi prospek karier jurnalis bagi alumni astronomi. Chief Marketing Editor Kumparan, Anton William (Astronomi, 2002), dan Operational Director Republika, Nur Hasan Murtiaji (Astronomi, 1994) menjadi pembicara untuk menceritakan pengalaman mereka berkarier di bidang tersebut.

Krisis ekonomi global pada 2008 berdampak pada pemotongan anggaran sains. Hal itu membuat Anton mempertanyakan masa depannya setelah lulus. Dari berbagai alternatif karier sains, beliau memilih menjadi jurnalis karena semasa kuliah beliau tergabung dalam mailing list Astronomi Indonesia dan senantiasa mendapatkan informasi terbaru melalui Astronomy Today.

Baginya, pilihannya masuk ke jurnalistik adalah sebuah langkah catur. “Karier apa pun yang saya pilih nantinya selain sesuai dengan minat, saya juga ingin ketika ada di jurnalis itu, potensi untuk berkembang ke bidang-bidang lain juga terbuka,” ujarnya. Beliau lalu melamar pekerjaan ke Tempo dan memulai kariernya sebagai reporter sejak 2010.

Sisi positif dari newsroom, beliau dapat bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Namun di sisi lain, beliau harus lebih generalis. “Jurnalis itu diminta untuk tahu akan segala atau segala akan tahu,” katanya. Beliau berpindah-pindah dari satu bidang ke bidang lainnya. Selain itu, karena tuntutan transformasi media dari konvensional ke digital pada saat itu, beliau mau tidak mau harus menulis dalam berbagai format, dari tulisan, infografis, bahkan video.

Anton lalu menyampaikan bahwa latar belakang astronomi menguntungkannya. Sebagai sebuah industri, media harus mampu mengolah informasi pasar. “Sebagai lulusan astronomi, (saya) punya kemampuan yang lebih bagus untuk membaca data dibandingkan teman-teman yang lain,” ujarnya.

Meski menyayangkan tidak dapat berkarier di jalur astronomi, namun beliau merasa bangga karena dapat melakukan liputan peristiwa-peristiwa astronomi, misalnya gerhana matahari total pada 2016 dan peluncuran satelit Nusantara Satu via roket SpaceX. Beliau mengatakan, mendapatkan kesempatan-kesempatan langka tersebut merupakan salah satu keuntungan menjadi jurnalis.

   

Sementara itu, Nur Hasan menjelaskan jurnalisme dari sisi perusahaan. Perusahaan pers memiliki banyak bagian, tidak hanya redaksi, seperti pemasaran; promosi; teknologi informasi; sumber daya manusia; dan keuangan. Setiap perusahaan dapat memiliki struktur yang berbeda, tetapi secara garis besar, divisi-divisi tersebut lazim ada.

“Yang dilakukan oleh wartawan, bisa dilakukan oleh siapa saja,” ujarnya. Beliau menyampaikan bahwa cakupan kompetensi karier jurnalisme cukup luas, dari astronomi hingga olahraga.

Beliau juga membawa kembali topik transformasi media. Hal tersebut telah mendorong media membuat konten tidak hanya banyak jenis, tetapi juga banyak platform. Beliau menyampaikan bahwa tak jarang perusahaan pers memperjualbelikan NFT, menggunakan bantuan kecerdasan buatan, juga membuat motion graphic.

Bincang Astronomi merupakan seri webinar yang diselenggarakan rutin oleh Ikatan Alumni Astronomi ITB. Perdana pada Maret 2022, kegiatan ini telah terlaksana tiga kali dengan topik penyatuan kalender hijriah nasional, gerhana matahari 2023, dan karier jurnalisme.

Penulis: Reza Pahlawan (Aktuaria, 2020)