Aplikasikan Ilmu Wirausaha Melalui Penta District 2016

Oleh Vinskatania Agung A

Editor Vinskatania Agung A

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Program Studi Kewirausahaan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB menggelar pameran peluncuran resmi produk-produk mereka dalam acara Penta District 2016. Acara yang berlangsung Sabtu (23/04/16) di Bandung Electronic Center II ini merupakan acara yang diadakan dari dan untuk mahasiswa kewirausahaan, serta bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Business Plan. Dibuka pukul 09.00 hingga 21.00, tak kurang dari 35 stan menawarkan berbagai produk dari makanan, minuman, mode, gaya hidup, kerajinan, jasa, hingga teknologi.


Selain sebagai prasyarat penilaian tugas, menurut Ummi Azizah (Kewirausahaan 2017), salah satu peserta pameran, acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Program Studi Kewirausahaan kepada masyarakat sekaligus meningkatkan kepedulian akan berwirausaha. Diadakannya acara ini juga dilakukan sebagai sarana memperkenalkan produk-produk mahasiswa Kewirausahaan lebih luas lagi.

Pameran ini disebut-sebut sebagai pameran dari dan untuk mahasiswanya sendiri. Alasannya adalah karena peserta Penta District 2016 merupakan mahasiswa Kewirausahaan angkatan 2016 dan 2017, sementara kepanitiaannya terususun atas angkatan 2017 dengan menggandeng adik kelasnya, angkatan 2018. Partisipasi angkatan 2018 dalam kepanitian dikhususkan untuk mereka yang sudah mengikuti peminatan dan tertarik untuk belajar di Program Studi Kewirausahaan. Hal ini adalah salah satu bentuk solidaritas dan perkenalan terhadap salah satu proyek tahunan yang akan mereka tangani kelak. Keterlibatan ini diharapkan dapat menambah kesiapan untuk menjalankan pameran produk pada tahun berikutnya.  

Pameran Penta District 2016 merupakan kelanjutan dari pameran peluncuran produk Kewirausahaan sebelumnya, Zero Exhibition, yang dilaksanakan di Gedung CC Timur ITB Desember lalu. Salah satu peserta pameran, Tri Buana Desy (Kewirahusahaan 2016), berkata bahwa sudah menjadi budaya akademik di SBM ITB untuk mengaplikasikan keilmuannya secara langsung. "Mulai dari penyusunan konsep bisnis, soft opening pada Zero Exhibition, dan yang terakhir berupa grand launching pada Penta District," jelasnya. Sebelum memperkanalkan produk ke masyarakat luas, mahasiswa SBM ITB terlebih dahulu mengonsep bisnis mereka dan memasarkan produk mereka dalam skala kecil seperti di lingkungan kampus.  

Francisco Kenandi Cahyono
ITB Journalist Apprentice 2016