Seni sebagai Terapi, Kontribusi Dosen FSRD ITB dalam Kampanye Kesehatan Mental

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Biro Kesra (TKKJM) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Bank BJB dan Ruang Empati menyelenggarakan acara "Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja" pada Minggu (6/10/2024) di Ruang Rapat Aji Darmo, Dinkes Jabar, Bandung.

Agenda ini pun sekaligus untuk memenuhi undangan dari World Federation for Mental Health (WFMH) untuk bergabung menjadi bagian dari kampanye global WFMH 2024 yang mendukung upaya peningkatan mental health awareness di tempat kerja.

Acara tersebut terdiri dari diskusi panel, mini lecture serta webinar. Salah satu dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Estetika dan Ilmu-ilmu Seni Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi ITB Dr. Ira Adriati, S.Sn., M.Sn., juga turut serta dalam pameran lukisan virtual untuk mental health awareness ini.

Pameran virtual ini menampilkan 22 karya lukisan dari 22 seniman. Karya-karya tersebut berhasil memvisualisasikan penderitaan, keputusasaan, dan ketidakberdayaan yang amat mendalam. Virtual art ini ditujukan sebagai salah satu media terapeutik.

Menurut Dr. Ira lukisan dapat menjadi medium untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan tindakan, baik yang didasari maupun tidak.

Tak hanya itu, setiap sapuan kuas dan warna di atas kanvas mencerminkan proyeksi batin untuk memahami alam bawah sadar sang pelukis, serta proses melukis itu sendiri dapat membantu mengurangi tekanan emosional, kecemasan, dan kemarahan melalui katarsis.

Dok.ruangempati.com

Hasil dari lukisan virtual itu juga dikumpulkan di website www.ruangempati.com. ITB juga turut berkontribusi dalam membangun www.ruangempati.com, yang merupakan sebuah platform digital yang pertama kali diluncurkan untuk merespons kesehatan mental selama pandemi Covid-19.

Inisiatif tersebut merupakan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk FSRD ITB dan para psikiater di Bandung. Hal ini bertujuan untuk menyediakan sumber daya dan dukungan bagi kesehatan mental masyarakat. Proyek tersebut juga telah mendapatkan dukungan pendanaan dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITB.


Tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024 adalah “It is Time to Prioritize Mental Health in the Work-place”. Tema tersebut dipilih karena sejumlah fakta penting, mulai dari lingkungan kerja buruk akan menimbulkan risiko terhadap Kesehatan mental. Kemudian lebih dari dari 30 % populasi mempunyai masalah kesehatan mental dan 15 % kelompok usia kerja mengalami gangguan mental emosional. Lalu secara global 12 miliar hari kerja hilang setiap tahunnya karena depresi dan kecemasan yang mengakibatkan kehilangan produktivitas.

"Maka dari itu perlu disediakan tindakan efektif untuk mencegah risiko kesehatan mental di tempat kerja," kata Presiden WFMH Tsuyoshi Akiyama.

Dalam kesempatan ini, Tsuyoshi Akiyama juga mengajak seluruh pihak memprioritaskan kesehatan mental di tempat kerja dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi semua orang.