AstroCamp: Kolaborasi IIAC dengan Himpunan dan Unit Mahasiswa ITB Amati Langit dan Diskusi Lintas Keilmuan
Oleh Syabina Er Said - Mahasiswa Teknik Dirgantara, 2020
Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id — Indonesian Islamic Astronomy Club (IIAC) menyelenggarakan AstroCamp, Sabtu-Minggu (18–19/1/2025), di Puncak Bintang, Bandung. Acara ini menjadi wadah pengamatan langit sekaligus diskusi lintas keilmuan yang mempertemukan berbagai disiplin ilmu.
AstroCamp diikuti mahasiswa dari enam himpunan dan unit kegiatan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB)—Unit Robotika ITB, ISH Tiang Bendera, UBV ITB, HMTB "RINUVA" ITB, HMH 'SELVA' ITB, dan IPPDIG ITB—juga masyarakat umum yang antusias mengikuti rangkaian acara pengamatan langit dan diskusi lintas keilmuan.
Kegiatan ini dibuka pada Sabtu sore dengan mendirikan tenda bersama. Selain sebagai latihan kerja sama tim, kegiatan ini menciptakan suasana keakraban antar peserta. Malam harinya, sesi utama dimulai dengan pengamatan langit menggunakan teleskop yang dipandu tim IIAC. Peserta berkesempatan mengamati keindahan gugusan bintang, planet, dan fenomena astronomi lainnya.

Meski hujan sempat mengguyur area Puncak Bintang, peserta tetap antusias melanjutkan kegiatan. “Dari mendirikan tenda hingga memasak bersama, suasana kehangatan terasa meskipun dinginnya malam menyelimuti,” ujar Fuad, Ketua Pelaksana AstroCamp. Dia berharap kegiatan ini dapat lebih sering diadakan di masa mendatang untuk memberikan dampak positif yang lebih luas.
Salah satu mata acara AstroCamp: berdiskusi antar rumpun keilmuan.
AstroCamp 2025 menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas keilmuan mampu membuka wawasan baru bagi peserta. Mengamati langit bukan hanya soal astronomi, tetapi juga soal memahami posisi manusia di alam semesta dan perannya untuk menjaga bumi.
Dengan sinergi dari IIAC dan enam himpunan serta unit mahasiswa ITB, AstroCamp membuktikan bahwa kegiatan ilmiah dapat dikemas dengan cara yang menyenangkan sekaligus mendalam. Diharapkan, inisiatif ini terus berlanjut untuk memupuk minat peserta dalam riset, teknologi, dan eksplorasi antariksa.
Reporter: Syabina Er Said (Teknik Dirgantara, 2020)