Baso Sayur Antar ITB Raih Juara Ketiga di Business Insight Seminar & Competition 2016

Oleh Abdiel Jeremi W

Editor Abdiel Jeremi W

BANDUNG, itb.ac.id - Putera-puteri Ganesha kembali mengukirkan keahliannya dalam ajang kompetisi nasional. Kali ini, Business Insight Seminar & Competition (BISCo) oleh Magister Manajemen UGM menjadi panggung inovasi Ninik Susadi Putri (Manajemen Rekayasa Industri 2012), Muhammad Arif Wicaksono (Teknik Industri 2012), dan Maulidia Khairani (Rekayasa Hayati 2012). BISCo adalah acara yang terdiri atas seminar dan lomba business plan (rancang bisnis) se-Indonesia oleh BEM Magister Manajemen UGM. Diikuti oleh mahasiswa sarjana dari berbagai universitas, lomba ini menyeleksi proposal yang dikumpulkan oleh 16 tim, yang akhirnya menjadi enam tim di babak final. Di babak final yang terdiri atas tes manajemen dan presentasi, akhirnya perwakilan ITB menorehkan prestasi sebagai juara ketiga.


Sebelum memasuki babak final, peserta lomba mengikuti seminar bisnis pada Jumat (26/02/16) yang menghadirkan Nina Agustriana dari PT Nutrifood dan Muhammad Isnaeni, MM., pemilik franchise K24. Seminar yang bertujuan untuk menumbuhkan potensi dan minat bisnis pada mahasiswa ini ditutup dengan pengumuman enam tim yang memasuki babak final. Keenam finalis tersebut berasal dari Telkom University Bandung, Universitas Padjadjaran, PPM School of Management, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia.

Agribisnis Berupa Baso untuk Vegetarian


Terdapat empat tema yang dipertandingkan di BISCO, yakni Industri Kreatif, Agribisnis, Socialpreneur, dan Technopreneur. Dari keempat tema ini, tim RAN.co, perwakilan ITB memilih tema Agrobisnis. "Berdasarkan data dari BPS, konsumsi sayuran di Indonesia tergolong rendah dibandingkan negara-negara lain. Karena itu, kami ingin meningkatkan value dari sayur-sayuran yang dijual dengan signifikan dan meningkatkan konsumsi sayuran," jawab Ninik mengenai latar belakang tema yang ia pilih. RAN.Co berangkat dengan respon dari 177 responden yang menginginkan makanan yang sehat. Dari latar belakang tersebut, RAN.Co menggodok business plan kuliner denga baso sebagai produknya. Baso yang diberi nama &pos;Baso Boullets' tersebut tersusun atas jamur dan sayur-sayuran hijau, seperti brokoli, sawi hijau, dan wortel. Tim RAN.co mendapatkan umpan balik mengenai model rancang bisnis mereka pada babak final pada Sabtu (27/02/16) yang dinilai oleh akademisi dan praktisi di bidang wirausaha. "Menurut para juri, business plan ini masih dapat dikembangkan lagi. Produk ini kami harapkan dapat meningkatkan minat masyarakat Indonesia dalam konsumsi sayuran hijau," tutup Ninik.