Bedah Buku "Selamatkan Boscha"

Oleh

Editor

Bandung- itb.ac.id. Kepedulian terhadap lingkungan tidak mutlak dimiliki oleh aktivis lingkungan dan tokoh masyarakat. Anak-anak juga mempunyai rasa memiliki terhadap lingkungan dan ingin kelestariannya tetap terjaga.Hal inilah yang terangkum dalam buku "Selamatkan Boscha" terbitan Resist Book. Buku ini ditulis oleh siswa-siswi dari 25 sekolah dasar di Bandung dan sekitarnya, setelah melakukan kunjungan ke Observatorium Boscha. Buku ini berisi beragam ungkapan hati mereka kepada pihak-pihak yang ingin menjadikan kawasan Boscha sebagai wilayah hunian.Dengan pola pikir yang sederhana dan polos, justru hal ini dapat menggugah hati pembacanya. Semua ini tersampaikan lewat acara bedah buku sekaligus peluncuran bukku "Selamatkan Boscha" yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Planologi (HMP) dan Himpunan Mahasiswa Astronomi (Himastron) ITB bersama Tabboo (sebuah LSM peduli lingkungan) pada Sabtu,13 Januari 2006 di Auditorium CCF Bandung. Dengan pembicara Bapak Taufik dari Astronomi ITB, Bapak Dani dari Planologi ITB, serta Ibu Luna dari Sekolah Alam. Rahmat dari Tabboo, selaku editor buku ini, mengungkapkan bahwa kawasan Boscha, direncanakan oleh pemerintah daerah untuk dibangun menjadi kawasan hunian yang modern. Hal ini menunjukkan keburukan otonomi daerah yang hanya mementingkan kepentingan proyek tetapi merugikan keadaan masyarakat pada jangka panjang. Beliau juga menyatakan ketidaksetujuan pembangunan daera Bandung Utara yang seharusnya merupakan wilayah hijau.Selain itu pembangunan dalam radius 2 km dari Boscha dapat menyebabkan polusi cahaya, debu, dan lain-lain yang mengganggu observasi observatorium yang merupakan asset pengetahuan. Acara diakhiri dengan penandatangan petisi penolakan pembanguan kawasan sekitar Boscha. Semoga dengan demikian dapat menggugah keputusan pembangunan area sekitar Boscha.