Bicara Kewirausahaan dengan Profesor Pertama di Bidang Kewirausahaan dan Startup ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id — Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) mempunyai profesor pertama di bidang kewirausahaan dan startup. Dialah Prof. Wawan Dhewanto, S.T., M.Sc., Ph.D. Selain jadi profesor pertama, ia juga menjadi profesor termuda di antara delapan profesor lainnya di SBM ITB.

Prof. Wawan memulai kariernya di ITB pada 2004. Dia bergabung dengan Kelompok Keahlian Kewirausahaan dan Manajemen Teknologi SBM ITB. Prof. Wawan kemudian mendapat amanah sebagai Ketua Program Studi Kewirausahaan pada 2013—2017. Saat ini, dia masih aktif mengajar sekaligus mengemban amanah sebagai Sekretaris Senat Akademik ITB.

Prof. Wawan menaruh perhatian kepada dunia kewirausahaan sejak lama. Menurutnya, kewirausahaan merupakan hal penting bagi suatu negeri. Dengan berwirausaha, ekonomi negara bisa terus berkembang. Selain menambah pendapatan nasional, wirausaha turut mengentaskan pengangguran dan kemiskinan.
“Indonesia ini memiliki penduduk yang banyak. Semakin ke sini semakin menjadi pasar dari produk impor. Tidak semuanya memang bisa berwirausaha, tetapi jangan semuanya juga jadi karyawan. Perlu ada yang berwirausaha dan menyediakan produk bagi pasar nasional maupun pasar internasional,” kata Prof. Wawan dalam wawancara secara daring.

Oleh karena itu, Prof. Wawan aktif mengajarkan ilmu kewirausahaan. Namun, program studi kewirausahaan sendiri merupakan sesuatu yang relatif baru di Indonesia. Menurut BAN-PT, baru ada 23 kampus yang menyediakan program studi ini. ITB termasuk perguruan tinggi pertama yang menyediakan program studi kewirausahaan.
Program studi kewirausahaan SBM ITB adalah satu-satunya yang memiliki predikat unggul melalui 3163/SK/BAN-PT/AK-ISK/S/V/2021. Hal tersebut membuktikan bahwa ITB, khususnya SBM, adalah motor penggerak yang sangat vital bagi perkembangan pendidikan kewirausahaan di Indonesia.

Untuk mengobarkan semangat kewirausahaan, Prof. Wawan tidak hanya aktif mengajar di lingkungan ITB. Dia juga aktif dalam pengabdian masyarakat di luar kampus dengan menjadi bagian dari beberapa program, seperti: pengembangan UMKM, kewirausahaan pesantren, dan kewirausahaan desa. Prof. Wawan bahkan kerap kali menjadi penulis pendamping berbagai buku kewirausahaan.

Prof. Wawan berharap ilmunya berguna bagi pendidikan kewirausahaan di Indonesia. Dia ingin ilmu kewirausahaan masuk ke dalam berbagai konteks. Misalnya digital startup, kewirausahaan korporasi, bisnis keluarga, kewirausahaan sosial, kewirausahaan wanita, kewirausahaan pedesaan, kewirausahaan pesantren, kewirausahaan pariwisata, dan kewirausahaan kreatif.

Reporter: Najin Khoirul Amalin (Manajemen, 2020)