Memunculkan Motivasi Dalam Diri, Capai Kesuksesan

Oleh Amelia Rahma Faustina

Editor Amelia Rahma Faustina

BANDUNG, itb.ac.id - Manusia sebagai makhluk pembelajar terkadang mengalami saat- saat kekurangan motivasi. Motivasi inilah yang sebenarnya harus kita munculkan dari dalam diri sendiri, meskipun ada orang yang memerlukan dorongan dari luar untuk termotivasi. Dalam seminar berjudul "Menjadi Manusia Sukses" yang diadakan pada Sabtu (30/04/11), kiat- kiat untuk bisa memunculkan motivasi diberikan oleh Ir. Kusmayadi sebagai pembicara. Dalam kesempatan tersebut pula, Direktur PT Kayaba Indonesia itu juga memaparkan berbagai cara dan hasil manusia mencapai tingkat kesuksesan dalam lingkup kecil hingga tingkat dunia.

"Jangan berpikir Anda biasa-biasa saja karena sebenarnya setiap diri Anda itu luar biasa," ucap Ir. Kusmayadi. Hal paling pertama yang harus dilakukan adalah mengenali diri sendiri. Kepintaran yang selama ini selalu diukur oleh angka IQ, ternyata hanya dapat digunakan untuk mengukur logika seseorang. Padahal sebenarnya menurut teori multiple intellegences, ada beberapa aspek kepintaran seseorang selain pintar dalam hal logika, yaitu: interpersonal, verbal, musikal, kinetik, intrapersonal, naturalis, eksistensialis, dan spasial.

Setiap orang memiliki semua aspek tadi, namun tentu saja selalu ada yang lebih dominan. Disinilah peran manusia untuk mengenali keunggulan diri lalu mengasahnya hingga menjadi yang terbaik di bidang tersebut. "Saat ini persaingan semakin ketat. Jika Anda menjadi orang yang biasa-biasa saja, maka Anda akan kalah saing," kata pria lulusan Teknik Elektro ITB tersebut.

Strategi Sukses

Menetapkan cita-cita menjadi salah satu poin penting dalam perjalanan kesuksesan manusia. Cita- cita dibuat agar manusia selalu ingat tujuan dari kerja kerasnya dan menjadi lebih termotivasi. Pada rentang usia 19 hingga 25 tahun adalah masa kritis dimana sisa lima puluh persen kualitas hidup seorang manusia akan ditentukan. "Jangan takut untuk memiliki cita- cita yang tinggi, dibarengi dengan tekad kuat dan usaha maksimal yakinlah bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini," ungkap Ir. Kusmayadi memberi semangat.

Selain itu, manusia yang sukses harus haus akan ilmu pengetahuan. Di masa depan, manusia yang tidak suka belajar akan tergilas oleh jaman. Pria lulusan tahun 1974 itu mengutip perkataan Alvin Toffler bahwa manusia yang dianggap buta huruf di abad 21 adalah manusia yang tidak bisa belajar, melupakan, dan belajar kembali.  "Jangan cepat menyerah ketika permasalahan datang, hadapi dan jadilah orang yang tangguh," ungkapnya.