ITB Berkolaborasi dengan Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard untuk Keamanan Siber

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

JAKARTA, itb.ac.id - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Mastercard, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan seremoni pembentukan Indosat-Mastercard Cybersecurity Center of Excellence (CoE), di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Seremoni tersebut dilakukan oleh President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikra Sinha, CEO of Mastercard Michael Miebach, Division President Mastercard Southeast Asia Safdar Khan, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, S.Sos., M.Si., dan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya ITB, Dr. Ir. Gusti Ayu Putri Saptawati S., M.Comm.

Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun sumber daya manusia dan meningkatkan keamanan siber di Indonesia. Hal itu sejalan dengan tantangan siber di seluruh dunia yang meningkat dari tahun ke tahun. Diprediksi akan ada kerugian transaksi siber yang mencapai USD 14 triliun pada 2028 dari USD 8 triliun pada 2023. Sementara itu, menurut survei global terbaru, sebanyak 72 persen serangan siber di Asia disebabkan karena kurangnya tenaga ahli di bidang keamanan siber.

Vikra Sinha mengatakan bahwa kolaborasi ini didasarkan pada semangat gotong royong. "Hal terpenting yang ingin saya katakan adalah semangat gotong royong. Ini adalah kolaborasi antara Kominfo, Mastercard, ITB, dan Indosat dengan tujuan pemberdayaan yang lebih besar. Apapun yang terhubung perlu dilindungi,” ujarnya.

Sementara itu, Michael Miebach mengatakan bahwa perlu pembangunan SDM untuk mengatasi kesenjangan keamanan siber. “Kita perlu membangun sumber daya manusia dan kita perlu memastikan keamanan siber selalu ada,” katanya.

   

Adapun, Dr. Gusti Ayu Putri Saptawati mengatakan, kolaborasi antara ITB, Indosat, dan Mastercard ini berkelanjutan dan sangat mendukung program pendidikan dan penelitian di ITB. "Kolaborasi ini sangat mendukung program pendidikan dan penelitian ITB. Secara umum pun saat ini pekerjaan menggunakan komputer dan terkoneksi internet sehingga rawan serangan dan perlu pengetahuan tentang hal tersebut," ujarnya.

Beliau pun menyampaikan, saat ini sudah ada sejumlah program di ITB terkait cybersecurity yang sudah menjadi ranah penelitian sendiri.

Kolaborasi ini berfokus pada tiga pilar utama. Pertama, edukasi dengan meningkatkan SDM di bidang keamanan siber melalui peningkatan akses pendidikan dan pelatihan keamanan siber. Kedua, inovasi, dengan melaksanakan penelitian di sejumlah area utama keamanan siber dan digital trust dengan memanfaatkan teknologi terbaru. Ketiga, kolaborasi, untuk mendeteksi dan memitigasi penipuan

Dengan sinergi dari berbagai pihak, diharapkan keamanan siber di Indonesia semakin terjaga dan ekonomi digital dapat berkembang lebih pesat.