Australia Update 2024: Kolaborasi Strategis Indonesia-Australia di Bidang Pendidikan dan Energi
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
Kegiatan Australia Update 2024: Energy Transition: The Indonesian and Australia Perspective pada Kamis (17/10/2024) di Gedung CRCS, ITB Kampus Ganesha (Dok.Humas ITB/M. Naufal Hafizh)
BANDUNG, itb.ac.id - Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung (DRPM ITB) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra Australia menyelenggarakan Australia Update 2024: Energy Transition: The Indonesian and Australia Perspective pada Kamis (17/10/2024) di Gedung CRCS, ITB Kampus Ganesha.
Agenda ini bertujuan untuk membahas berbagai peluang kolaborasi antara Indonesia dan Australia di masa yang akan datang. Hal tersebut mencakup berbagai sektor strategis seperti energi, mineral, manufaktur, pendidikan, industri, hingga pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Dr. Siswo Pramono, menekankan pentingnya kolaborasi di sektor-sektor kunci. Beliau juga menegaskan bahwa Australia merupakan mitra strategis bagi Indonesia dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Investasi masa depan akan menjadi kunci kolaborasi antara kedua belah pihak. Semoga Australia Update ini tidak hanya menjadi jawaban atas kerja sama di bidang industri dan pendidikan, tetapi juga menghasilkan solusi praktis untuk pembangunan dan kolaborasi Indonesia-Australia," ujarnya.
Senada, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams menyampaikan hubungan di bidang pendidikan dan inovasi antara kedua negara telah berjalan sejak lama. Beliau mencontohkan kerja sama antara Deakin University, Australia, dengan beberapa universitas di Bandung, termasuk ITB, sebagai bukti kolaborasi yang terus berkembang.
“Kerja sama di bidang teknologi dan inovasi dapat membuka peluang baru, terutama dalam pendidikan dan industri. Selain itu, transisi energi menjadi salah satu pembahasan penting dalam kolaborasi ini, guna menuju lingkungan yang berkelanjutan dan mencapai net zero emissions,” tuturnya.
Beliau menyoroti pula pentingnya memanfaatkan sumber daya alam kedua negara dalam mendukung pengembangan ekonomi hijau. Hal ini menjadi dasar pembahasan dalam kerja sama untuk menghadapi tantangan transisi energi.
Sementara itu, Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., menggarisbawahi pentingnya peran ITB dalam mendukung pemerintah Indonesia di bidang energi. "Energi, khususnya energi baru dan terbarukan, merupakan salah satu topik besar di ITB selain kecerdasan buatan (AI). Melalui berbagai riset dan inovasi, ITB telah berkontribusi terhadap pengembangan teknologi yang ramah lingkungan, seperti net zero emissions, CCS/CCUS, dan teknologi baterai kendaraan."
Rektor ITB juga berharap bahwa forum seperti Australia Update ini dapat menjadi platform dinamis untuk memperkuat sinergi dan kerja sama antara Indonesia dan Australia, baik di bidang pendidikan, energi, maupun industri. "Semoga forum ini menjadi langkah awal menuju kerja sama yang lebih erat dan memberikan dampak nyata bagi kedua negara," pungkasnya.
Forum ini diharapkan dapat mendorong kedua negara untuk bekerja sama lebih erat dalam mencapai tujuan keberlanjutan, terutama dalam upaya transisi menuju energi hijau serta pengembangan sektor pendidikan dan industri yang berkelanjutan.