Kolaborasi ITB dan PT Telenetia Sarana Teknik Utama, Dukung Pendidikan Vokasi Energi Terbarukan di Jawa Barat
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
GARUT, itb.ac.id - Tim Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan PT Telenetina Sarana Teknik Utama, menyelenggarakan pelatihan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) kecepatan rendah untuk pendidikan vokasi di SMKN 1 Situraja Sumedang dan SMKN 1 Garut pada November 2024 lalu.
Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia yang sudah waktunya dipersiapkan untuk memberdayakan seluruh potensi energi terbarukan. Untuk itu, diperlukan sumber daya teknis yang mampu mengoperasikan, membangun, dan memelihara sistem pembangkit energi terbarukan.
Salah satu sumber energi terbarukan yang masih sedikit pemanfaatannya adalah energi angin, karena kecepatan angin rata-rata di Indonesia relatif rendah dibanding negara-negara di belahan dunia Utara maupun Selatan, yaitu antara 1,1 – 10 meter/detik. Namun, dengan desain turbin angin yang cocok untuk kecepatan rendah, masalah tersebut dapat diatasi.
Tim Peneliti ITB dipimpin oleh Dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Fisika Fakultas Teknik Industri (FTI) ITB, Ir. Estiyanti Ekawati, M.T, Ph.D., yang berkolaborasi dengan Ir. Budi Atmoko selaku pimpinan PT Telenetia Sarana Teknik Utama.
Pelatihan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama diadakan pada 20 November 2024 di SMKN 1 Situraja dan pada 26 November 2024 di SMKN 1 Garut. Tahap kedua dilaksanakan di Kampus ITB pada 21 November 2024 untuk SMKN 1 Situraja dan pada 27 November 2024 untuk SMKN 1 Garut.
"Pada tahap pertama, siswa dan guru mendapatkan pembekalan tentang prospek energi terbarukan, potensi PLTB di Indonesia, komponen sistem PLTB, cara kerja PLTB, aspek keamanan, serta dampak lingkungan PLTB," ujar Estiyanti Ekawati.
Pembekalan ini diberikan oleh Koko Friansa, S.T., M.T., di SMKN 1 Situraja dan oleh Ir. Estiyanti Ekawati di SMKN 1 Garut. Selanjutnya, siswa dibimbing oleh Ir. Budi Atmoko untuk melakukan praktek perakitan bilah turbin angin PLTB.
Pada tahap kedua, siswa dan guru berkunjung ke ITB Kampus Ganesha, Bandung dan diterima di ruang amphiteater Gedung Pusat Antar Universitas (PAU). Para siswa dan guru mendapatkan pembekalan mengenai praktek pengujian sistem PLTB dan melaksanakan praktik menggunakan Alat Peraga Edukasi (ALPEDU) PLTB di Prodi Teknik Fisika ITB.
Selain itu, peserta juga melakukan praktik pengujian sistem PLTS dengan penjejak surya dan pengukuran daya PLTS dengan naungan, serta pembekalan mengenai manajemen baterai di Laboratorium Manajemen Energi, Prodi Teknik Fisika ITB.
Seluruh rangkaian kegiatan praktik ini dilaksanakan di bawah bimbingan para dosen dan mahasiswa dari berbagai jenjang studi di Prodi Teknik Fisika ITB. Antusiasme peserta didik dan pendidik sangat tinggi dalam mengikuti setiap tahapan kegiatan. Peluang unik untuk secara langsung merakit dan mengoperasikan sistem ALPEDU PLTB, sebuah produk dalam negeri, menjadi nilai tambah yang signifikan dalam proses pembelajaran di SMK.
"Pengalaman mengunjungi kampus ITB dan berinteraksi langsung dengan mahasiswa memberikan kesan mendalam bagi para siswa. Suasana pelatihan yang dinamis dan menyenangkan berhasil mematahkan anggapan umum bahwa pembelajaran di ITB sangat sulit dan para dosennya sangat tegas. Bahkan, beberapa siswa menyatakan ketertarikan untuk melaksanakan praktek kerja industri serta melanjutkan studi S1 di ITB," ungkapnya.
Hubinmas SMKN 1 Situraja, Dedi Mulyadi, S.Pd., dan Kepala Sekolah SMKN 1 Garut, Drs. Pudji Santoso, menyambut baik kegiatan ini. Mereka berharap kerja sama ini dapat berkesinambungan.
Yani Royani Ahmadi, S.Pd., mewakili SMKN 1 Situraja, mengucapkan terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan dari Teknik Fisika ITB kepada SMKN Situraja.
"Pelatihan ini membangkitkan banyak mimpi untuk pengembangan sistem pembelajaran energi terbarukan di SMKN 1 Garut," ujar salah satu perwakilan guru SMKN 1 Garut, Sarah Widaningrum, S.Pd.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan energi masa depan.