Pengabdian Masyarakat ITB: Optimalisasi Kapasitas Wisata Laut Desa Friwen Melalui Informasi Geospasial Tematik Kemaritiman

Oleh Putri Nur Azizah - Teknik Geodesi dan Geomatika, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Tim Pengabdian Masyarakat ITB bersama Masyarakat Lokal Desa Friwen.

BANDUNG, itb.ac.id – Tim Pengabdian Masyarakat (PM) 3T Kelompok Keahlian Hidrografi, Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan pengabdian masyarakat di Desa Friwen, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya. Kegiatan bertajuk “Optimalisasi Kapasitas Wisata Laut Desa Friwen Melalui Informasi Geospasial Tematik Kemaritiman” ini berlangsung selama empat bulan dari Agustus hingga November 2024.

Pandangan dunia internasional bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan (16024 pulau bernama dan berkoordinat - BIG 2024) yang kaya akan sumber daya alam termasuk keindahan alam baik di wilayah darat maupun pesisir dan laut. Namun, dalam pemanfaatan sumber daya alam tersebut, terdapat persoalan utama pada wilayah dengan kategori tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dan salah satunya Wisata Laut Desa Friwen yang terletak di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya. Hasil survei dan literatur menunjukkan, beberapa hal yang menjadi sumber persoalan tersebut di antaranya akses infrastruktur transportasi, logistik, arus informasi, dan kapasitas sumber daya manusia setempat dalam aktivitas kemaritiman antar pulau.

Pengabdian masyarakat oleh tim yang terdiri atas Gathan Rasendriya Kumar, S.T. Gilbert Lodwik Bani, S.T., dan Sulthan Azhar Irawan ini dilakukan dibawah bimbingan salah satu Dosen Kelompok Keahlian Hidrografi di Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, Dr. Ir. Dwi Wisayantono, S.T., M.T.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas wisata laut di Desa Friwen melalui dua kegiatan utama, yakni (1) pemberdayaan masyarakat dalam mengeksplorasi dan memetakan unsur-unsur wisata laut berbasis infrastruktur kemaritiman, (2) membangun informasi berbasis geospasial, maupun media sosial wisata laut Desa Friwen yang dapat meningkatkan wisatawan domestik dan wisata mancanegara yang berkelanjutan.

Dalam rangkaian kegiatan ini, tim bertemu dengan salah seorang pelopor berkembangnya homestay di Desa Friwen, Pak Matias. Awalnya, ide pembuatan homestay di wilayah Desa Friwen dianggap sebagai suatu hal yang kurang baik atau tidak akan memberikan implikasi yang menguntungkan ke depannya. Namun, hal ini tidak menjadikan beliau patah semangat. Penolakan tersebut muncul karena ketidakpahaman masyarakat dan perlu diberi edukasi. Usaha Pak Matias berhasil, hingga saat ini homestay menjadi salah satu pemasok utama perekonomian masyarakat Desa Friwen.

Pak Matias, Pelopor Homestay Desa Friwen.

Dari dua kegiatan utama di Desa Friwen tersebut, pengabdian masyarakat ini menghasikan:

1. Peta wisata yang memuat lokasi wisata favorit yang berisi tempat snorkling, diving, dan homestay. Disertai informasi tambahan berupa arah menuju Piaynemo Geopark, yakni lokasi wisata yang mendunia dan diabadikan di mata uang pecahan Rp100.000;

2. Brosur, banner, dan sticker;

3. Akun media sosial berupa akun Instagram, Facebook, dan Tiktok Desa Friwen.

Salah Satu Produk Peta Tematik Pariwisata Desa Friwen.

Partisipasi aktif masyarakat pun dilibatkan pada rangkaian kegiatan ini, terutama untuk menjaga kekinian informasi pariwisata Desa Friwen yang disebarluaskan ke media sosial.

Reporter: Putri Nur Azizah (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2021)

Dokumentasi: Tim Pengabdian Masyarakat Desa Friwen.

#pengabdian masyarakat #wisata #papua #geospasial #teknik geodesi dan geomatika #fitb