Frenaldi Sam Faidiban, Mahasiswa Teknik Mesin ITB dengan Semangat Belajar dalam Berkarya dan Bermasyarakat
Oleh Syabina Er Said - Mahasiswa Teknik Dirgantara, 2020
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id — Frenaldi Sam Faidiban, mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2022 di Institut Teknologi Bandung (ITB), yang berlatarkan darah Sunda-Papua, memiliki semangat belajar dan keingintahuan yang besar sejak kecil.
Sejak menjalani sekolah dasar, Frenaldi yang akrab disapa Sam, sudah bercita-cita berkuliah di ITB. Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. Dia pernah mengalami demotivasi belajar saat SMA sehingga nilainya menurun dan akhirnya berada di peringkat 35 dari 36 siswa di kelas. Dia sempat terpikir untuk gap year dan tidak berkuliah karena pesimistis dengan masa depannya.
"Sempat juga mau daftar Sastra Unpad karena waktu itu lagi suka belajar bahasa asing, tapi akhirnya tetap memilih untuk mencoba FTMD ITB," kenangnya saat diwawancarai di Ruang Kerja Bersama (RKB) Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Selasa, 10 Desember 2024.
Kegigihannya membuahkan hasil. Dia lolos ke ITB melalui jalur SBMPTN 2022. Kini, dia aktif mengikuti berbagai organisasi dan kegiatan, seperti UKM Pelita Muda ITB, Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM), Aksantara—unit pengembangan UAV (pesawat tanpa awak), serta sempat menjadi bagian dari Sosial Politik di kabinet. Dia juga gemar mendaki gunung, jalan-jalan, dan membaca berbagai buku, mulai dari ensiklopedia hingga majalah scientific. Sikap ini membuatnya dikenal sebagai pembelajar sejati yang selalu terbuka pada pengalaman baru.
Di bidang akademik dan inovasi, Sam telah menunjukkan kemampuan luar biasa. Bersama tim Aakesh Vanasurya ITB, dia meraih Juara 3 di ajang MMENE UI 2024. Sam dan timnya juga menciptakan riset berupa inovasi UAV berbasis AI dan energi surya sebagai respons terhadap tumpahan minyak, menunjukkan komitmennya terhadap solusi teknologi yang berkelanjutan.
Selain UAV, Sam memiliki keahlian di bidang piping engineering. Saat ini dia bertanggung jawab atas penyelenggaraan pipeline competition yang diadakan oleh HMM ITB. Prestasi lainnya antara lain Juara 2 Mechanical Design Competition IX di Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Saya suka mencoba dulu untuk tahu apakah saya suka atau tidak," ujarnya. Saat ini, Sam tengah fokus mempelajari perancangan dan analisis simulasi, machine learning, piping engineering, dan renewable energy. Meski awalnya memilih Teknik Mesin karena memiliki cakupan ilmu yang general, kini dia melihat bidang ini sebagai peluang untuk berkarier di industri energi dan FMCG.
“Dulu saya termakan stigma, teknik mesin itu keren dan maskulin,” katanya sambil tersenyum. Namun, pandangannya kini berkembang seiring eksplorasi dan pengalaman belajar.
Di tengah kesibukannya, Sam tetap menerapkan skala prioritas. Dia menggunakan sticky notes untuk rencana jangka pendek dan Trello untuk rencana jangka panjang. "Tahu tujuan hidup dan bagaimana cara menggapainya itu penting," ujarnya.
Meski sibuk dengan kuliah, praktikum, dan berbagai proyek, dia tetap menyempatkan waktu bersama keluarga, teman, dan orang-orang terdekatnya di akhir pekan sebagai cara melepas penat.
Sam juga mengaku pernah overwork sampai kelelahan, bahkan hingga mengalami kecelakaan di perjalanan menuju rumahnya. Pengalaman itu menjadi pelajaran berharga baginya untuk lebih bijak dalam mengatur waktu dan prioritas.
Meskipun masih memiliki berbagai tanda tanya untuk mendapatkan peluang di masa depan, Sam sudah mulai mengerucutkan tujuannya, salah satunya dengan fokus pada bidang yang akan didalaminya dalam tugas akhir, yakni di bidang perancangan.
“Saya ingin jadi engineer di bidang migas, ngumpulin uang dulu, biar punya tabungan dan keren aja sih,” ujarnya. Namun, dia juga menyadari pentingnya rasa keingintahuan dan eksplorasi dalam menjalani setiap langkah.
Bagi Sam, kunci sukses adalah tahu apa tujuan atau target yang ingin dicapai dan usaha untuk menggapainya. “Kalau sudah tahu mau jadi apa, usahakan itu. Tapi jangan takut untuk mencoba banyak hal dulu,” katanya.
Sam percaya bahwa belajar adalah proses yang terus berlangsung. "Kadang kita harus mencoba dulu, terpaksa dulu, baru tahu suka atau tidaknya," katanya. Dengan rasa penasaran yang tinggi, ketekunan, dan berbagai pencapaian yang telah diraih, Frenaldi Sam Faidiban adalah inspirasi bagi banyak mahasiswa untuk terus mengeksplorasi potensi diri mereka.
Reporter: Syabina Er Said (Teknik Dirgantara, 2020)