Firdausin Ahlaputra Rahman dan Christopher Maleakhi, Mahasiswa PWK ITB Juara di Indonesia Economic Outlook
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Firdausin Ahlaputra Rahman (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021) dan Christopher Maleakhi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022) meraih juara kedua serta juara favorit pada ajang Indonesia Economic Outlook (IEO) 2024 yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia. Mengusung tema yang erat kaitannya dengan isu-isu ekonomi nasional, kompetisi ini memberikan tantangan bagi peserta dari berbagai latar belakang disiplin ilmu untuk memberikan solusi atas permasalahan yang diberikan.
Firdausin dan Christopher menjadi salah satu tim yang cukup unik karena berlatar belakang Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Meski begitu, mereka tampil gemilang dengan memberikan perspektif dan solusi segar untuk menjawab studi kasus yang diangkat dalam lomba ini.
“Lomba ini sangat berkorelasi dengan keilmuan ekonomi. Kemudian, pesertanya juga dominasi oleh mahasiswa program studi ekonomi. Kami sebagai mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota yang juga belajar ekonomi meski tidak banyak, jadi merasa tertantang untuk berpartisipasi,” ujar Firdausin.
Ketertarikan tim dalam mengikuti lomba ini berawal dari keinginan menguji kemampuan sekaligus mengaktualisasikan keilmuan PWK yang berkaitan dengan ekonomi dan kebijakan terhadap studi kasus yang diangkat.
Kompetisi ini menguji kemampuan analisis melalui pembuatan paper, juga menantang finalis mempresentasikan karya dalam bentuk video kreatif. “Padahal kami cukup awam dengan hal tersebut (video kreatif),” tutur Christopher.
Dalam kompetisi ini, mereka mengusulkan resolusi tentang bagaimana Indonesia dapat merespons peluang ekonomi di sektor manufaktur baterai kendaraan listrik, kebijakan perdagangan global, dan dinamika politik internasional.
“Kami melakukan studi dan analisis terkait kesiapan tenaga kerja Indonesia, dinamika politik negara-negara adidaya, serta merefleksikan kebijakan Uni Eropa seperti Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM),” kata Christopher.
Bagi keduanya, kesuksesan dalam lomba ini memberikan pengalaman berharga serta membuka peluang untuk terus belajar dan mengeksplorasi hal-hal baru di masa depan.
Mereka berpesan agar mahasiswa tidak perlu ragu untuk mencoba berbagai kompetisi. Hal itu merupakan kesempatan mengaplikasikan teori perkuliahan ke kasus nyata. Menurut mereka, mengikuti kompetisi merupakan langkah awal yang tepat untuk mengasah kemampuan problem solving secara lebih mendalam.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)