Gagas Inovasi Sistem Lumpur Pengeboran, Mahasiswa Teknik Perminyakan ITB Juara 1 Mud Innovation Champion Petroforia

Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id - Tim BukitDuri yang terdiri atas tiga mahasiswa Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih Juara 1 Mud Innovation Champion (IMC) pada Petroforia yang digelar oleh Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) STT Migas Balikpapan. Mereka adalah Yesaya Anju Beckham Napitupulu, Farhan Yoga Widodo, dan Michael Derent Anjar Sanyoto

Kompetisi tersebut mengangkat tema “Enhanced the Energy Sustainability Along with Advanced Technology in the Era of Energy Transition” yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dalam negeri. Kompetisi ini menuntut para peserta untuk menciptakan solusi inovatif dalam penggunaan dan pengelolaan lumpur sebagai sumber daya yang berharga, baik di bidang teknologi, lingkungan, dan industri.

Bermodalkan keinginan untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan di bidang drilling fluids, juga memanfaatkan waktu luang saat liburan, ketiganya berkomitmen untuk menekuni kompetisi ini. Walaupun terdapat perbedaan jarak dan zona waktu, setiap detail proyek tetap dipersiapkan secara maksimal.

Tim BukitDuri membawakan inovasi sistem lumpur pengeboran untuk sumur horizontal dengan inklinasi ekstrem hingga 102° dan kedalaman mencapai 11.000 kaki. Sistem lumpur tersebut terdiri atas tiga fase utama, yakni Spud Mud, HPWBM (High-Performance Water-Based Mud), dan RFiD (Recyclable Fluid for Drilling). Setiap fase lumpur disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari setiap bagian sumur, yang dibagi berdasarkan kedalaman dan jenis casing yang digunakan.

Inovasi yang ditawarkan dalam sistem tersebut adalah penerapan sistem daur ulang lumpur pengeboran yang memungkinkan pemanfaatan kembali fluida dengan efisiensi tinggi sehingga dapat mengurangi biaya operasional sekaligus menekan limbah industri. Pendekatan ini mengadaptasi teknologi real-time monitoring untuk memastikan kestabilan formasi serta penggunaan Lost Circulation Materials (LCM) yang lebih ramah lingkungan guna mencegah kehilangan fluida ke formasi.

“Dengan kombinasi teknologi ini, sistem lumpur kami tidak hanya mendukung pengeboran yang lebih aman dan berkelanjutan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan dalam industri migas,” tutur Derent.

Mereka mengungkapkan bahwa memilih rekan tim yang cocok merupakan salah satu kunci kemenangan. Selain itu, komitmen akan waktu serta pembagian kerja yang jelas dan merata membantu ketiganya dalam menjalani kompetisi.

“Kami berterima kasih kepada Bang Ghifari dan Bang Reihan atas bantuannya selama keberjalanan lomba. Tetap semangat untuk semua tim yang sudah berjuang,” ujarnya.

Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)

#prestasi mahasiswa #teknik perminyakan #ikatan ahli teknik perminyakan indonesia #iatmi