Ketua Senat Akademik ITB Tekankan Pentingnya Inovasi dan Kolaborasi dalam Hadapi Tantangan Global

Oleh Ahmad Faujan - Oseanografi, 2021

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Ketua Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Edy Tri Baskoro, M.Sc., Ph.D., menegaskan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan global di dunia pendidikan tinggi. Hal itu disampaikannya dalam sambutan Sidang Terbuka Institut Teknologi Bandung memperingati Dies Natalis ke-66 yang diselenggarakan di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Senin (3/3/2025).

Dalam sambutannya, Prof. Edy menyampaikan apresiasi kepada seluruh sivitas akademika atas dedikasi serta komitmen semua untuk terus menghadirkan karya terbaik bagi ITB, bangsa, dan masyarakat.

"Hari ini kita bersama-sama merayakan Dies Natalis sebagai momentum bersejarah yang menandai perjalanan panjang ITB sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkomitmen pada keunggulan, inovasi, dan dedikasi dalam membangun bangsa," ucapnya.

Selain itu, beliau juga mengucapkan selamat kepada ITB yang kini memasuki babak baru di bawah kepemimpinan Rektor baru Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T.

"Perubahan kepemimpinan adalah bagian dari dinamika sebuah institusi yang sehat. Di bawah kepemimpinan Rektor baru, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., kita optimis ITB akan terus berkembang, melanjutkan pencapaian signifikan dari kepemimpinan sebelumnya, serta memberikan kontribusi lebih besar bagi masyarakat dan dunia," ujar Prof. Edy.

Beliau menyoroti saat ini kita berada di dunia yang tengah mengalami polarisasi, ancaman perang dagang, krisis ekonomi, konflik militer berkepanjangan yang mengancam tatanan global. Beliau menegaskan bahwa ITB harus terus maju, tidak boleh terhambat oleh keterbatasan.

"Sistem pendidikan kita harus membekali lulusan dengan kecerdasan untuk menavigasi gelombang informasi dengan nalar dan nurani. Kepeloporan dan kejuangan adalah modal utama kita. Semangat inovasi, keberanian untuk menjadi yang terdepan, serta kegigihan dalam menghadapi segala rintangan harus terus kita jaga dan kembangkan," tuturnya.

Sebagai langkah strategis, ITB telah menyusun Rencana Induk Pengembangan (RENIP) 2025-2050 sebagai panduan dalam pengembangan akademik, penelitian, inovasi, dan kerja sama nasional serta internasional. Prof. Edy menyoroti bahwa ITB perlu belajar dari universitas-universitas terkemuka dunia seperti MIT, Stanford, Universitas Oxford, ETH Zurich, Universitas Tsinghua dan NUS menunjukkan bagaimana kebijakan pendidikan berbasis kolaborasi industri dan globalisasi dapat mempercepat pencapaian institusi dalam skala internasional dengan membangun ekosistem inovasi yang kuat melalui integrasi riset akademik dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

Beliau juga menyampaikan bahwa Senat Akademik ITB memiliki peran penting dalam mengawal agar kebijakan akademik yang diterapkan mendukung terciptanya lingkungan yang kondusif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi pada kepentingan publik.

"Senat Akademik akan terus bekerja sama dengan Rektor dan Majelis Wali Amanat untuk memastikan bahwa ITB berkembang sebagai universitas globally respected and locally relevant," tambahnya.

Beliau pun mengajak seluruh sivitas akademika ITB untuk menjadikan Dies Natalis ini sebagai momentum untuk memperbarui semangat juang kita dalam menjawab tantangan, baik nasional maupun global.

“Vivat ITB! Semoga kita semua selalu diberikan kekuatan dan kebijaksanaan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita," pungkasnya.

Reporter: Ahmad Faujan (Oseanografi, 2021)

#diesnatalis #diesnatalis66 #itb #senatakademik