IA-ITB dan Bangkit Anak Bangsa Gelar Webinar Tips Penulisan Esai yang Inspiratif
Oleh Rayhan Adri Fulvian - Mahasiswa Teknik Geofisika, 2021
Editor Anggun Nindita

IA-ITB bersama Bangkit Anak Bangsa gelar webinar tips penulisan esai dan menghadirkan tiga pembicara utama, Kamis (27/2/2025). (Dok. Bangkit Anak Bangsa)
BANDUNG, itb.ac.id - Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) dan Bangkit Anak Bangsa menyelenggarakan webinar "Tips Cara Penulisan Esai", pada Kamis (27/2/2025).
Menulis esai bukan sekadar menuangkan kata-kata, tetapi juga menyampaikan gagasan dengan cara yang jelas, menarik, dan berdampak. Inilah yang menjadi fokus utama dalam webinar tersebut.
Selain itu, webinar ini bertujuan memberikan panduan bagi para peserta lomba esai bertema Indonesia Emas dalam Mata Saya, terutama bagi pelajar dan mahasiswa yang ingin menyampaikan pemikiran mereka dengan lebih tajam dan sistematis.
Dalam webinar ini, para peserta mendapat kesempatan belajar langsung dari tiga panelis berpengalaman. Penulis dan editor senior, Kurnia Effendi menekankan bahwa esai harus berbasis fakta dan data, namun tetap kreatif serta memiliki visi yang ambisius tetapi realistis. “Esai yang baik bukan hanya tentang ide besar, tapi juga bagaimana ide itu disampaikan dengan struktur yang jelas dan bahasa yang menggugah,” ujarnya.
Editor di Penerbit Mizan, Ahmad Baikuni, mengemukakan pentingnya orisinalitas dan efektivitas dalam penyampaian ide. Sementara itu, Didik Fotunadi, pendiri Bangkit Anak Bangsa, berbagi pengalaman pribadinya dalam menulis dan memenangkan lomba esai, serta memberikan wawasan mengenai bagaimana membangun ide yang jelas dan berfokus.
Terdapat empat hal yang perlu diperhatikan dalam menulis. (Dok. Bangkit Anak Bangsa)
Selain teknik menulis yang baik, para panelis juga membahas metode yang dapat membuat esai lebih menarik. Mereka menyarankan penggunaan bahasa yang luwes dan tidak terlalu kaku seperti dalam tulisan akademik, serta menyelipkan unsur emosi agar tulisan lebih menggugah. “Tulisan yang baik bukan hanya dibaca, tapi juga dirasakan,” kata Didik Fotunadi.
Data dan fakta tetap diperlukan untuk memperkuat argumen, tetapi harus dikemas dengan cara yang menarik dan tidak terasa kaku. Menggunakan analogi, pertanyaan retoris, serta contoh nyata dari kehidupan sehari-hari juga dapat membantu pembaca lebih terhubung dengan isi esai. Diskusi interaktif juga dilakukan untuk menjawab pertanyaan umum seputar format esai, penggunaan subjudul, serta pentingnya menjaga keunikan perspektif dalam tulisan.
Melalui webinar ini, para peserta tidak hanya belajar tentang bagaimana menulis esai yang baik, tetapi juga bagaimana menyalurkan ide-ide besar mereka untuk Indonesia Emas dengan cara yang efektif dan menggugah. Dengan bimbingan dari para panelis yang berpengalaman, diharapkan semakin banyak tulisan yang tidak hanya menarik secara gaya bahasa, tetapi juga mampu menjadi inspirasi bagi masa depan bangsa.
Untuk selengkapnya bisa cek di https://www.youtube.com/watch?v=mnkudab7Qik
Reporter: Rayhan Adri Fulvian (Teknik Geofisika, 2021)