Mahasiswa ITB Ciptakan Solusi IoT untuk Peringatan Dini Gelombang Tinggi

Oleh Mely Anggrini - Mahasiswa Meteorologi, 2022

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.


Mahasiswa Meteorologi dan Teknik Sipil ITB meraih juara 1 dalam Kompetisi Esai Nasional Meteorology Day 2025. (Dok. pribadi)


BANDUNG, itb.ac.id - Dalam upaya mencari solusi inovatif untuk mitigasi bencana di Indonesia, tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih Juara 1 dalam kompetisi esai nasional Meteorology Day 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Meteorologi Institut Pertanian Bogor (Himagreto IPB).

Tim ITB yang terdiri atas Shendi Moses Ginting (Meteorologi), Azkia Nayla (Meteorologi), dan Syalom Chrismas Zabeth Harry Padang (Teknik Sipil) membawa gagasan berjudul “SCOUT-Buoy (Smart Coastal Buoy): Inovasi IoT untuk Prediksi Gelombang Tinggi sebagai Upaya Penguatan Sistem Peringatan Dini dengan Warning Board dengan Indikator Visual dalam Mendukung Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir”.


Visualisasi Coastal Bouy oleh Tim Mahasiswa Meteorologi dan Teknik Sipil ITB. (Dok. pribadi)

Gagasan ini menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mendeteksi dan memprediksi gelombang tinggi melalui sensor yang dipasang pada buoy di perairan pesisir. Data yang dikumpulkan kemudian ditransmisikan ke sistem peringatan dini yang akan ditampilkan melalui Smart Warning Board di wilayah pesisir. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bahaya gelombang tinggi dan tsunami.

Tim memulai perjalanan kompetisi ini dengan mengeksplorasi subtema terkait IoT dalam mitigasi bencana, kemudian merancang inovasi yang dapat diimplementasikan secara nyata. Setelah melalui proses brainstorming, mereka mengembangkan ide pemasangan sensor ketinggian gelombang pada buoy dan menambahkan konsep Smart Warning Board sebagai elemen yang lebih dekat dengan masyarakat.

Kompetisi ini diikuti oleh 47 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Menurut Azkia, tahap paling menantang dalam perlombaan ini adalah proses ideation atau pencarian ide.

“Bagaimana sebuah esai dapat dielaborasikan itu bergantung pada pemahaman mendalam terhadap latar belakang masalah dan bagaimana inovasi yang digagas dapat memberikan solusi nyata,” ujar Azkia.

Meskipun merasa sedikit minder karena masih berstatus mahasiswa baru, tim tetap percaya pada kemampuan mereka dan strategi kerja sama tim yang solid.


Visualisasi Smart Warning Board oleh Tim Mahasiswa Meteorologi dan Teknik Sipil ITB. (Dok. pribadi)


Salah satu aspek yang membuat gagasan ini unggul dibandingkan tim lain adalah konsep Smart Warning Board yang memberikan informasi visual kepada masyarakat pesisir secara real-time. Menurut Moses, ide ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut dalam sistem peringatan dini yang lebih luas di Indonesia.

Terkait strategi mereka, Moses menyebutkan bahwa tidak ada strategi khusus selain disiplin dalam mengelola waktu dan menyajikan ide dalam tulisan yang sistematis dan menarik. Fokus utama tim adalah memastikan gagasan yang mereka ajukan dapat direalisasikan dengan teknologi yang tersedia. Moses menekankan pentingnya keberanian dalam mengomunikasikan ide dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari.

“Mahasiswa adalah komponen masyarakat yang menjalani pendidikan tinggi, memilih untuk belajar lebih. Akan sangat disayangkan jika apa yang kita pelajari tidak bisa kita aplikasikan, komunikasikan, dan tunjukkan ke dunia luar. Jadi, saya berharap setiap mahasiswa di tingkat berapapun bisa lebih berani mengomunikasikan segala ide di kepala,” ujar Moses.

Dengan kemenangan ini, Moses dan tim berharap gagasan SCOUT-Buoy dapat terus dikembangkan dan menjadi langkah nyata dalam penguatan sistem peringatan dini bencana di Indonesia.

Reporter: Mely Anggrini (Meteorologi, 2022)

#prestasi mahasiswa #karya mahasiswa #inovasi