Reuni Matematika ITB Angkatan 1989, Kenalkan Mahasiswa Tentang Dunia Kerja di Sektor Perbankan dan Asuransi
Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Himpunan Mahasiswa Matematika (dan Aktuaria) Institut Teknologi Bandung (Himatika ITB) menerima kunjungan alumni Matematika angkatan 1989, di Gedung Center for Advanced Sciences (CAS), ITB Kampus Ganesha. Kunjungan ini diisi dengan talkshow yang diisi oleh dua pembicara dari sektor keuangan, yaitu Penny Hikmahwati, sebagai Direktur Operasional PT. Asuransi Takaful Keluarga, dan Head of Treasury Sales, Gunarko Setjodiputro.
Ibu Penny memaparkan pentingnya asuransi, terutama asuransi jiwa syariah. Beliau menyampaikan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya asuransi, khususnya di kalangan yang awam terhadap konsep syariah. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang asuransi syariah, beliau berharap mahasiswa, khususnya mahasiswa Matematika dan Aktuaria ITB, dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia keuangan, terutama bagi yang tertarik untuk bekerja di sektor tersebut.
Selain itu, beliau berbagi pengalamannya menghadapi berbagai situasi di industri asuransi. Penting untuk memiliki kemampuan analitis yang kuat serta pemahaman yang komprehensif terhadap segala risiko yang mungkin terjadi.
Sementara itu, Bapak Gunarko memberikan penjelasan mengenai risk management yang menjadi bagian esensial dalam dunia perbankan. Menurutnya, peran bank sebagai penyalur dana nasabah menjadi salah satu fungsi utama bank, tetapi dalam operasionalnya, bank juga harus mengelola berbagai risiko, seperti risiko kredit dan risiko pasar. Beliau menegaskan bahwa pengelolaan risiko ini membutuhkan keterampilan modeling yang biasanya melibatkan banyak variabel kompleks, dan di sinilah latar belakang dalam matematika memainkan peranan penting.
Beliau menjelaskan bahwa risiko kredit muncul ketika debitur tidak mampu mengembalikan pinjaman yang diberikan, sementara bank tetap harus memenuhi kewajibannya kepada para depositor. Oleh karena itu, industri perbankan sangat membutuhkan tenaga profesional yang memiliki kemampuan matematika dan analitis tinggi untuk membantu mengembangkan model-model risiko tersebut. Beliau memaparkan bagaimana industri keuangan saat ini mulai banyak bergeser menuju penggunaan teknologi canggih seperti machine learning dan kecerdasan buatan dalam analisis data dan pengelolaan risiko, yang memberikan peluang besar bagi lulusan matematika.
Selain membahas tentang risiko dan teknologi, talkshow ini memberikan berbagai kiat kepada mahasiswa tentang bagaimana menghadapi dunia kerja. Beliau mengingatkan mahasiswa agar tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga memperhatikan etos kerja, loyalitas, dan kejujuran yang sangat dihargai di sektor perbankan.
Kepala Divisi Hubungan Alumni dan Dosen (Hubaldos) Himatika ITB, Gabriel Lintang Sulistyoreni (MA’21), menyampaikan, “Ini merupakan inisiatif dari alumni Matematika ITB. Kami menyambutnya baik karena kegiatan seperti ini memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa, terutama mereka yang akan memasuki dunia kerja. Dengan adanya kegiatan hari ini, kita lebih terbayang kehidupan setelah perkuliahan. Harapan kami, hubungan antara mahasiswa, dosen, dan alumni semakin erat.”
Melalui acara ini, diharapkan tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu dan pengalaman, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk menjalin jejaring dengan para alumni yang sudah berkiprah di dunia profesional. Hubungan yang terbentuk melalui kegiatan seperti ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi mahasiswa terutama dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)