Dorong Efisiensi Karya Tulis Ilmiah, Perpustakaan ITB Adakan Pelatihan Pengelolaan Referensi
Oleh Bayu Rian Ardiyansyah
Editor Bayu Rian Ardiyansyah
Permasalahan umum yang seringkali terjadi saat menulis jurnal akademik seperti tesis dan disertasi adalah mendapatkan ide. "Sesungguhnya solusinya mudah, yaitu dengan memulai penulisan dari belakang atau daftar pustaka karena saat kita telah tahu bahan referensi apa yang kita miliki, mengalurkan isi tulisan akan menjadi lebih gampang," tutur Dasapta saat membuka seminar. Referensi-referensi tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik dari perpustakaan konvensional maupun perpustakaan daring seperti Google Scholar, sebuah layanan internet yang dikhususkan untuk mencari referensi jurnal akademik secara efektif.
Akan tetapi, jika kumpulan referensi tersebut tidak diorganisir dengan baik, maka tentunya bisa menimbulkan kebingungan saat pencarian data. Untuk mengatasi masalah tersebut, pengurutan jurnal-jurnal pustaka yang telah diperoleh dari berbagai sumber perlu dilakukan pengelolaan referensi. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan, mulai dari cara konvensional dengan menggunakan catatan hingga menggunakan tabel penelusuran jurnal seperti yang terdapat pada program pengolah kata seperti Microsoft Word. Sebenarnya banyak tersedia aplikasi khusus pengelolaan referensi baik yang berbayar seperti Endnote maupun yang gratis seperti Zotero, Mendeley, atau Docear.
Sayangnya, penggunaan aplikasi dalam pengelolaan referensi kurang populer di kalangan akademisi. Pada seminar kali ini, Dr. Dasapta merekomendasikan pengelolaan referensi menggunakan aplikasi agar penulisan tesis ataupun tugas akhir menjadi semakin efisien karena pada umumnya masalah bagi mahasiswa bukan hanya pada penelitiannya, tapi juga di penulisan daftar referensi. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat menyimpan jurnal-jurnal yang telah kita unduh beserta informasi induk dokumen tersebut. Uniknya, selain menyimpan, aplikasi-aplikasi itu dapat mengurutkan jurnal-jurnal yang diunduh berdasarkan kata kunci yang paling sering muncul dari keseluruhan referensi yang kita simpan, membuat visualisasi grafik, heatmap, ataupun data statistik lain seperti tahun penerbitan jurnal dan negara serta institusi yang menerbitkan jurnal.
"Visualisasi dari penelusuran referensi yang kita miliki ini sangat membantu, karena kita selain dapat menunjukkan bukti otentik dari keaslian data yang kita miliki kepada dosen pembimbing, data-data statistik yang kita dapatkan secara tidak langsung bisa menjadi bahan tambahan untuk penulisan tesis atau tugas akhir kita," ujar Dasapta. "Saya berharap seminar semacam ini rutin diadakan, bahkan kalau bisa 4 bulan sekali supaya menyesuaikan dengan siklus tugas akhir mahasiswa," tutupnya.
Fatimah Larassaty Putri Pratami, FTTM 2014
Muti'ah Nurul Jihadah, SITHS 2014
-ITB Journalist Apprentice-