Dosen dan Tenaga Kependidikan ITB Ikuti Tes Rockport di Saraga
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id -- Kelompok Keahlian Keilmuan Olahraga melalui Program Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Inovasi (P3MI) mengadakan test kebugaran jasmani bagi dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Institut Teknologi Bandung.
Test menggunakan metode Rockport itu dilaksanakan di Lapangan Sarana Olahraga Ganesha (Saraga) selama sepekan, dari tanggal 24 hingga 28 September. Rockport yaitu metode berjalan cepat sejauh 1,6 Km atau sekitar 4 putaran lintasan pendek di Saraga ITB.
Dr. Nia Sri Ramania M.Sc., dosen ilmu keolahragaan ITB, mengatakan tes ini cocok untuk mengukur kemampuan fisik dan sangat cocok bagi pemula atau orang yang jarang melakukan olahraga. Dibantu beberapa orang mahasiswa pascasarjana ilmu keolahragaan, peserta mendaftarkan diri terlebih dahulu untuk pemeriksaan awal seperti pengukuran tensi darah, berat badan, dan tinggi badan.
"Tujuan dilakukan tes ini untuk monitoring kesehatan, menjaga kesehatan, sebagai feedback juga buat pegawai ITB agar tetap menjaga kesehatan karena berpengaruh ke kerja," kata Sugih Gunawan mahasiswa Pascasarjana Keolahragaan, Sekolah Farmasi ITB yang juga sekaligus panitia tes Rockport, Jumat (28/9/2018), di Saraga.
Peserta juga dibimbing melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan test yang dijadwalkan hanya berlangsung pukul 7 hingga 9 pagi itu. Sebuah alat mirip jam tangan karet berwarna hitam dikenakan peserta untuk mendapatkan data denyut nadi dan waktu tempuh selama test kebugaran. Usai melakukan tes jalan cepat, peserta kembali dicek denyut nadi untuk pengukuran kondisi maksimalnya, apakah cukup, baik atau sangat baik menggunakan tabel yang disebutnya sebagai kalkulator Rockport.
“Ada lima kategori untuk mengetahui kemampuan fisik bagi orang yang kurang olahraga atau kurang gerak, yaitu baik sekali atau excellent, baik, cukup, kurang dan kurang sekali”, ujar Dr. Nia. Kemampuan fisik tersebut berdasarkan usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan.
Nia berharap partisipasi pegawai ITB bisa lebih meningkat lagi di kegiatan serupa selanjutnya. Berdasarkan data yang masuk baru 50 orang yang mengikuti test. Ia pun merencanakan akan memperpanjang waktu test selama seminggu kedepan dan menyarankan pegawai ITB untuk rutin berolahraga. "Sebaiknya untuk olahraga dilakukan tiga kali dalam seminggu, beban olahraganya tentunya menyesuaikan dengan tingkat kebugaran tubuh," pesan Nia.