Dosen SAPKK ITB Kaji Kebijakan Circular Green-Blue Economic di Indonesia
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Smart City and Community Innovation Center, Institut Teknologi Bandung (SCCIC ITB) menggelar The International Workshop for Smart Cities and Circular Green Economy 2023 bertema "Meningkatkan Quality of Life Kota Melalui Transformasi Digital Ekonomi Hijau Sirkular", secara bauran di Auditorium Ipteks CC Timur, ITB Kampus Ganesha dan melalui Zoom, Selasa (12/12/2023).
Salah satu sesi kegiatan tersebut membahas Sustainability Framework, Green Economy, Climate Change, and Community Resilience. Dosen dari Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB, Ir. Teti Armiati Argo, M.E.S., Ph.D., menjadi salah seorang pembicara dalam sesi tersebut.
Beliau menyampaikan materi tentang Circular Green-Blue Economic Policy di Indonesia, yang mencakup kebijakan tentang Circular Green Economy, penggabungan konsep green economy dan circular economy, serta praktik-praktik dalam sektor swasta dan proyek percobaan yang diinisiasi pemerintah terkait hal tersebut.
Beliau juga mengupas inisiatif pembangunan rendah karbon (low carbon development) sebagai tema dalam perencanaan pembangunan Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebijakan pembangunan yang dapat mencapai tujuan iklim secara bersamaan.
Dalam konteks inisiatif tersebut, terdapat empat jenis modal, yaitu infrastruktur dari abu-abu menjadi hijau, penurunan emisi karbon, sektor energi terbarukan, dan sektor hutan yang diatur oleh moratorium.
Di sisi lain, beliau menegaskan pentingnya prinsip 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Refurbish, Renew) dalam praktik ramah lingkungan dan memerinci standar seperti ISO 14001 (2015) untuk sistem manajemen lingkungan, ISO 50001 (2018) untuk sistem manajemen energi, dan SNI 7188 sebagai kriteria ecolabel.
Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)